Nusantara Media – Gereja Katolik mencatat momen bersejarah ketika Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus Leo XIV, paus pertama yang berasal dari benua Amerika. Pemilihan ini membuka era baru dalam kepemimpinan Gereja yang selama berabad-abad didominasi oleh paus dari Eropa.
Proses Pemilihan di Kapel Sistina
Para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Kapel Sistina, Vatikan, untuk memilih paus baru. Dalam konklaf yang berlangsung khidmat, mereka memberikan dua pertiga suara kepada Prevost. Sebelumnya, Prevost menjabat sebagai Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa dan tampil sebagai kandidat kuat sejak awal.
Komitmen Paus Leo XIV untuk Evangelisasi Global
Vatican News melaporkan bahwa pemilihan Paus Leo XIV menunjukkan tekad Gereja Katolik untuk memperluas misi evangelisasi, terutama di wilayah berkembang. Dalam pidato pertamanya, Paus Prevost menyerukan persatuan umat Katolik dan dialog antaragama sebagai kunci dalam menghadapi tantangan dunia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Harapan Terhadap Peran Sosial dan Politik Gereja
Reuters menyoroti harapan besar yang muncul setelah pemilihan ini. Banyak pihak berharap Paus Leo XIV mampu memperkuat peran Gereja dalam isu-isu seperti kemiskinan, perubahan iklim, dan perdamaian dunia. Seorang analis politik menyebutnya sebagai “jembatan penting” antara Gereja dan dunia modern karena latar belakangnya yang multikultural dan beragam.
Sambutan Positif dari Berbagai Penjuru Dunia
Amerika Latin dan Amerika Utara, wilayah dengan populasi Katolik terbesar, menyambut Paus Prevost dengan antusias. BBC mencatat banyak umat yang berharap Paus baru ini mengusung pendekatan inklusif dan progresif, sambil tetap menghormati tradisi Gereja.
Umat Katolik Indonesia juga menunjukkan kebanggaan dan harapan besar. Mereka ingin melihat kepemimpinan Paus Leo XIV memperkuat iman dan pelayanan sosial, baik di Asia maupun di negara berkembang lainnya.
Profil Singkat Paus Leo XIV
Robert Francis Prevost, 67 tahun, dikenal sebagai pemimpin konservatif yang berpikiran terbuka. Ia menunjukkan dedikasi kuat dalam pelayanan umat dan misi Gereja, khususnya di wilayah yang membutuhkan penguatan iman dan dukungan sosial.
Masa Depan Gereja di Bawah Kepemimpinan Baru
Pemilihan Paus Leo XIV bukan hanya peristiwa internal Gereja. Banyak umat Katolik di seluruh dunia melihatnya sebagai simbol perubahan dan harapan baru. Paus Leo XIV membawa visi yang menjembatani tradisi dan pembaruan, sekaligus memperkuat peran Gereja dalam isu-isu global seperti keadilan sosial, perdamaian, dan dialog antaragama.
Umat Katolik kini menantikan langkah-langkah dan kebijakan Paus baru ini dalam memimpin Gereja menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.
Baca lainnya di laman internasional
Editor : Dhiafakhri Ali