Pada pertemuan yang digelar di Pendopo Bupati Serang, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu mengadakan audiensi dengan Bupati Serang, Wakil Bupati Serang, serta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. Audiensi ini menjadi wadah dialog terbuka untuk mengkritisi capaian kinerja 100 hari pemerintahan sekaligus menyampaikan enam tuntutan strategis guna mendukung pembangunan daerah.
Dalam audiensi tersebut, BEM Banten Bersatu mengangkat sejumlah isu mendesak. Pertama, masalah pendidikan yang masih memerlukan perhatian serius. Kedua, pembangunan daerah yang belum merata. Selain itu, isu pengangguran, kesejahteraan masyarakat, dan peran mahasiswa sebagai mitra kritis serta solutif bagi pemerintah daerah turut menjadi sorotan utama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati dan Wakil Bupati Serang menyambut baik inisiatif audiensi ini. Mereka menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan mahasiswa dalam menghadapi tantangan pembangunan daerah. Selanjutnya, Pemkab Serang berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan demi kemajuan Kabupaten Serang.
Koordinator Umum BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto, menyatakan bahwa audiensi ini merupakan langkah nyata mahasiswa dalam mengawal kebijakan daerah. “Kami berharap hasil dari audiensi ini dapat ditindaklanjuti bersama, sehingga aspirasi mahasiswa benar-benar menjadi bagian dari pembangunan dan kemajuan masyarakat Kabupaten Serang,” ujarnya.
Berikut adalah enam tuntutan strategis yang disampaikan oleh BEM Banten Bersatu:
1. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas
Pemkab Serang diminta untuk secara berkala menyampaikan laporan capaian program, terutama data ketenagakerjaan, guna memastikan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
2. Penanganan Pengangguran Secara Sistematis
Pertama, penyusunan roadmap ketenagakerjaan daerah berbasis pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja. Kedua, mendorong kerja sama aktif antara Dinas Tenaga Kerja dan sektor industri untuk program magang serta penyerapan tenaga kerja lokal. Ketiga, pembentukan Satgas pendataan pengangguran dengan melibatkan mahasiswa dan masyarakat.
3. Penguatan Ekonomi Lokal dan Padat Karya
Selanjutnya, perluasan program padat karya berbasis desa dan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal secara signifikan.
4. Pemerataan Infrastruktur dan Layanan Dasar
Pemkab Serang didesak untuk mengalokasikan anggaran lebih besar bagi daerah tertinggal, khususnya untuk akses jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Selain itu, percepatan perbaikan infrastruktur sekolah yang masih banyak mengalami kerusakan menjadi prioritas.
5. Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Kebijakan
Pembentukan forum Musrenbang tematik yang melibatkan pemuda, perempuan, dan disabilitas diusulkan untuk memperluas partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan.
6. Penguatan Kapasitas OPD dan Reformasi Birokrasi
Terakhir, BEM Banten Bersatu mendorong evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta optimalisasi penggunaan teknologi dalam tata kelola pemerintahan. Selain itu, data pengangguran perlu dioptimalkan melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang.
BEM Banten Bersatu menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat dan memastikan pemerintah daerah berpihak pada kepentingan rakyat. Lebih lanjut, audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal dari dialog berkelanjutan antara mahasiswa dan Pemkab Serang untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis : Tayo/Sandi