Nusantara Media – Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, tengah bersiap bertumbuh dan mengisi dunia profesional. Namun, berbeda dengan generasi sebelumnya yang terobsesi dengan promosi jabatan, Gen Z justru lebih tertarik pada peluang pengembangan diri.
Temuan terbaru dari Deloitte Global 2025 Gen Z and Millennial Survey mengungkap fakta menarik: hanya sekitar 6% Gen Z di seluruh dunia yang memprioritaskan posisi kepemimpinan sebagai tujuan utama karier mereka. Sisanya? Lebih memilih belajar, bertumbuh dan memperluas keterampilan sebagai prioritas.
Survei ini menjaring opini dari lebih dari 23 ribu responden—terdiri atas 14.751 Gen Z dan 8.731 milenial—yang tersebar di 44 negara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Indonesia, ada 535 responden yang turut terlibat, dengan mayoritas (326 orang) berasal dari kelompok Gen Z.
Peneliti mendefinisikan Gen Z sebagai individu yang lahir antara Januari 1995 hingga Desember 2006.
Sementara itu, milenial adalah mereka yang lahir antara Januari 1983 dan Desember 1994. Data dikumpulkan melalui berbagai metode, mulai dari wawancara kualitatif hingga survei daring.
Responden berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang beragam—ada yang memimpin di korporasi besar, pekerja sektor informal, hingga yang masih mencari pekerjaan. Tingkat pendidikan mereka pun bervariasi, dari lulusan SMA hingga sarjana.
Lalu, bagaimana generasi muda Indonesia memandang pengembangan karier dan dukungan yang mereka harapkan dari perusahaan? Berikut ini beberapa sorotan menarik:
Generasi Z Indonesia Paling Haus Pengalaman Langsung

Mayoritas Gen Z Indonesia menilai bahwa cara terbaik untuk bertumbuh secara profesional adalah dengan mendapatkan pengalaman langsung.
- 98% menginginkan pelatihan langsung di tempat kerja
- 96% menyebut pentingnya bimbingan dari rekan senior
- 96% mengandalkan jejaring dan komunitas profesional
- 93% menghargai program pelatihan formal
- 93% juga menekankan pentingnya evaluasi kerja secara berkala
Skill yang Dicari Generasi Z Indonesia untuk Sukses
Tak hanya teknis, mereka juga mengedepankan kemampuan lunak dan kreativitas sebagai bekal menapaki jenjang karier:
- Kreativitas & inovasi: 97%
- Soft skill (komunikasi, empati, dll.): 97%
- Manajemen waktu: 97%
- Spesialisasi industri: 94%
- Kemampuan digital: 94%
Harapan vs Realita dari Para Manajer
Meski punya harapan tinggi terhadap atasan, Gen Z Indonesia masih menemui kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan:
- Harapan manajer membimbing: 72%, tapi kenyataannya hanya 52%
- Harapan untuk dimotivasi: 56%, realitanya 40%
- Soal keseimbangan kerja-hidup, harapan 44%, realisasi cuma 30%
Cara Ideal Mendukung Proses Bertumbuh di Kantor
Generasi Z di Indonesia punya pandangan unik soal metode belajar yang efektif:
- 46% ingin ada waktu khusus untuk belajar tanpa mengganggu pekerjaan utama
- 25% menyarankan sistem rotasi kerja atau bayangan pekerjaan
- 22% mengusulkan integrasi target belajar dalam evaluasi kerja
Kini giliran kita, warga Nusa, untuk refleksi: apakah tempat kerja kita sudah memberi ruang bagi generasi muda untuk berkembang, bukan hanya berkompetisi?
Penulis : Ikhwan Rahmansyaf
Editor : Redaksi