Banyuasin, Nusantara Media,-
Desa Perambahan Baru, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi contoh unik dalam pelayanan publik pedesaan. Di bawah kepemimpinan Muhammad Basri, kepala desa yang menjabat Tahun 2017,
warga setempat sebagian besar petani tidak perlu khawatir mengurus keperluan administratif meski di luar jam kerja atau lokasi kantor desa. Prinsip “pelayanan tanpa batas waktu dan tempat” dipegang teguh Basri sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aktivitas warga yang padat di ladang sejak pagi hingga petang membuat Basri memutuskan untuk membuka layanan di kediamannya, bahkan pada malam hari.
“Sebagai pelayan masyarakat, saya harus siap kapan saja. Warga saya petani; mereka baru pulang sore atau malam. Bagaimana mungkin saya batasi jam layanan?” ujar Basri saat berbincang dengan awak media di rumahnya, Senin (5/5/2025).
Kantor desa tetap beroperasi setiap pagi untuk urusan administratif resmi, namun sering sepi pengunjung. “Kami tutup siang hari karena warga lebih memilih datang ke rumah saya setelah bekerja,” tambahnya.
Kebijakan ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Salah seorang warga yang ditemui di kediaman Basri sekitar pukul 16.30 WIB mengaku sangat terbantu. “Kami tidak perlu repot ke kantor desa. Urusan apa pun, langsung ke rumah Pak Basri.
Bahkan, tak jarang warga datang tengah malam untuk keperluan darurat.
Kepemimpinan Basri menyoroti pentingnya adaptasi dalam tata kelola pemerintahan desa, khususnya di daerah agraris. “Rumah saya adalah kantor kedua. Prinsipnya, pelayanan harus memudahkan, bukan mempersulit,” tegasnya.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Banyuasin menyatakan akan mengevaluasi model ini sebagai referensi inovasi pelayanan pedesaan. “Ini contoh baik bagaimana kepala desa memahami kebutuhan konstituennya,” kata Plt. Kepala Dinas PMD Banyuasin, Ahmad Fadli.
Sebagai desa kecil dengan 70% penduduk petani, Perambahan Baru membuktikan bahwa komitmen dan empati pemimpin lokal mampu menembus batas birokrasi formal. Tantangan ke depan adalah memastikan sistem ini berkelanjutan dan tidak bergantung sepenuhnya pada figur individu.
Penulis : Rahmad
Editor : Admin