Angin kencang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten pada Sabtu, 14 Juni 2025. Pohon, tiang listrik, dan papan reklame tumbang di beberapa daerah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem hingga 18 Juni 2025. Hujan sedang hingga lebat, petir, dan angin kencang berpotensi terjadi di berbagai wilayah.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Dr. Hartanto, ST, MM, menyatakan Banten berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada 15–18 Juni 2025. Wilayah terdampak meliputi Kota Cilegon, Kabupaten Serang bagian Barat dan Utara, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang bagian Barat dan Selatan, Kabupaten Lebak bagian Selatan dan Timur, Kabupaten Tangerang bagian Selatan dan Utara, Kota Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan.
BBMKG Wilayah II memantau fenomena atmosfer penyebab cuaca ekstrem. Gelombang Rossby ekuator memicu awan hujan. Labilitas atmosfer lokal mendukung awan konvektif berkembang cepat. Monsun Australia memperkuat angin di wilayah selatan Indonesia, termasuk Banten. Konvergensi di Samudra Hindia Barat Banten dan konfluensi di Sumatra Selatan serta Laut Jawa juga mendukung pembentukan awan hujan.
Intrusi udara kering dari Barat Daya–Barat Selatan melintasi Laut Timor, NTT, NTB, hingga Samudra Hindia Selatan Jawa–Bali. Udara kering ini mendorong uap air basah naik, menciptakan kondisi hangat dan lembap di Perairan Selatan Jawa, Laut Jawa, dan Laut Banda. Akibatnya, awan hujan terbentuk secara intensif.
Dr. Hartanto mengimbau masyarakat waspada terhadap angin kencang dan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan. “Hindari informasi tidak terpercaya dan pantau perkembangan cuaca dari sumber resmi,” ujarnya. Masyarakat diharapkan siaga hingga sepekan ke depan.
Penulis : Redaksi
Sumber Berita: Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II* Dr. Hartanto, ST, MM