Pandeglang, Nusantara Media – Aksi penyampaian aspirasi di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang berujung ricuh. Insiden ini dipicu oleh ucapan seorang pendemo yang menghina profesi wartawan dengan kata-kata kasar, sehingga memancing kemarahan jurnalis yang sedang meliput. Kericuhan ini berbuntut pada laporan polisi dan kecaman dari berbagai organisasi pers nasional.
Empat pendemo, yaitu Hadi, Muklas, Saat, dan Ilham, menggelar aksi di depan Gedung DPRD untuk menyampaikan tuntutan. Situasi memanas ketika Ilham melontarkan pernyataan kontroversial, “Percuma audiensi sama wartawan, nggak ada fungsinya,” dengan nada tinggi di depan wartawan. Ucapan ini terekam oleh jurnalis di lokasi.
Guntur, wartawan dari JPMTV, mencoba meminta klarifikasi dengan bertanya, “Bagaimana itu maksudnya, Om?” Namun, respons tidak kooperatif dari pendemo membuat suasana semakin tegang. Wartawan lain yang merekam kejadian ikut tersulut emosi, hingga terjadi aksi kejar-kejaran di depan gedung DPRD.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aparat TNI-Polri serta polisi berpakaian preman segera turun tangan untuk meredam situasi. Keempat pendemo langsung digiring ke Mapolres Pandeglang, yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi, guna mencegah kericuhan lebih lanjut. Setelah situasi terkendali, para wartawan yang menjadi korban pelecehan verbal berm
Penulis : Ujang Suryana
Editor : Redaksi