Masyarakat Desa Resang Tuntut Transparansi atas Dugaan Penyimpangan Dana Desa

- Writer

Rabu, 13 Agustus 2025 - 01:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lingga, Nusantara Media – Warga Desa Resang menuntut transparansi dan keadilan terkait dugaan penyimpangan dana desa yang mencakup proyek tambak udang mangkrak, penunggakan gaji RT/RW, serta penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran. Masyarakat kecewa karena proses hukum berjalan lambat tanpa kepastian.

Pada 2023, pemerintah daerah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun tambak udang di Desa Resang. Namun, proyek tersebut terbengkalai dan tidak berfungsi. Warga menyesalkan pemborosan anggaran karena lokasi proyek tidak menunjukkan aktivitas apa pun.

“Sejak tiga tahun lalu, tambak itu hanya menjadi sarang nyamuk. Kami heran, dana besar mengalir, tapi hasilnya nihil,” ujar seorang warga yang enggan menyebutkan identitasnya.

Warga juga mengeluhkan penunggakan gaji RT dan RW selama lima bulan pada 2024. Lebih parah lagi, pada 2025, gaji mereka dipotong Rp50.000 per bulan selama tiga bulan tanpa alasan jelas. Sebaliknya, seorang RT dari Desa Kebun Nyiur Sainal menyatakan bahwa gaji di wilayahnya dibayar lancar tanpa pemotongan.

“Gaji kami di sini selalu tepat waktu dan tidak ada potongan,” kata RT dari Kebun Nyiur.

Masyarakat Resang juga melaporkan dugaan penyelewengan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Beberapa warga tidak menerima bantuan karena kartu ATM mereka dikuasai oleh oknum kepala desa.

Baca Juga :  Nelayan Kelong Api mulai melakukan aktivitas setelah cuaca mendukung.

“Kami sudah melapor ke polisi, tapi tidak ada tindakan. Seolah-olah kepala desa kebal hukum,” ungkap seorang warga melalui pesan WhatsApp.

Laporan dugaan penyimpangan telah sampai ke Inspektorat dan kepolisian, namun warga kecewa karena tidak ada kemajuan signifikan. Meskipun pihak terkait sudah dipanggil, proses hukum tidak berlanjut.

“Kami mendesak KPK turun langsung untuk menyelidiki kasus ini. Terlalu lama dibiarkan tanpa tindakan,” tegas seorang warga.

Warga menilai adanya ketidakadilan dalam penegakan hukum.

Hingga kini, Kepala Desa Resang dan kepolisian belum memberikan tanggapan resmi. Masyarakat berharap pihak berwenang segera bertindak tegas untuk mencegah potensi korupsi di tingkat desa.

“Kami hanya ingin keadilan dan transparansi.

Penulis : Awang Sukowati

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rotasi dan Mutasi Pejabat Kejaksaan: Kajari Lingga Amriyata Pindah ke Serdang Bedagai
Penetapan RKP des Th 2026 dan Perubahan RKPdes Th 2025 berlangsung dengan Sukses.
Yusril Ihza Mahendra Akan Kunjungi Lingga: Menelusuri Hubungan Historis Bangka dan Lingga
Minim Penanganan Korupsi di Lingga: Kejari Hanya Tangani Satu Kasus dalam Dua Tahun
UMKM Taman Gurindam 12 Dapat Sentuhan Baru, Siap Jadi Magnet Wisata Kepri
Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Rampasan Negara ke PT Timah Tbk
Peringatan HUT Kepri ke-23: Ismet Abdullah Dorong Penurunan Kemiskinan dan Percepatan Jembatan Batam-Bintan
Klarifikasi Dugaan Pungli Bongkar Muat Bawang di Pelabuhan Jagoh

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 21:42 WIB

Rotasi dan Mutasi Pejabat Kejaksaan: Kajari Lingga Amriyata Pindah ke Serdang Bedagai

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:29 WIB

Penetapan RKP des Th 2026 dan Perubahan RKPdes Th 2025 berlangsung dengan Sukses.

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 18:17 WIB

Yusril Ihza Mahendra Akan Kunjungi Lingga: Menelusuri Hubungan Historis Bangka dan Lingga

Kamis, 9 Oktober 2025 - 01:28 WIB

Minim Penanganan Korupsi di Lingga: Kejari Hanya Tangani Satu Kasus dalam Dua Tahun

Selasa, 7 Oktober 2025 - 18:46 WIB

UMKM Taman Gurindam 12 Dapat Sentuhan Baru, Siap Jadi Magnet Wisata Kepri

Berita Terbaru