Pesawaran, Nusantara.media– Aksi dimulai dengan damai sekitar pukul 09.30 WIB, ketika konvoi kendaraan yang membawa para demonstran mulai memadati wilayah sekitar KPU. yang awalnya damai, berubah menjadi ricuh ketika demonstran mencoba menerobos barikade polisi. Demonstran, yang tergabung dalam AMPP, menuntut KPU Pesawaran untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan membatalkan tahapan pendaftaran calon dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU). Bentrokan fisik terjadi, menyebabkan seorang demonstran terluka. Aksi ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap proses pemilu yang dianggap tidak transparan dan tidak adil.
Dalam aksinya AMPP menuntut agar KPU Pesawaran mematuhi putusan MK terkait sengketa hasil pemilu. Mereka juga mendesak KPU untuk membatalkan tahapan pendaftaran calon dalam PSU dan mengulangi proses pendaftaran sesuai dengan putusan MK.
Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap proses pemilu yang dianggap tidak transparan dan tidak adil. Demonstran merasa bahwa KPU tidak menjalankan tugasnya dengan benar dan mengabaikan putusan MK.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Demonstran memulai aksi dengan damai, namun situasi memanas ketika mereka mencoba menerobos barikade polisi. Beberapa demonstran dilaporkan membawa bendera dari tiang bambu dan berusaha menyerang petugas serta merebut tameng. Akibatnya, bentrokan fisik terjadi dan seorang demonstran mengalami luka di bagian kening.
Pihak kepolisian berusaha mengendalikan massa dengan membuat barikade. Ketika demonstran mencoba menerobos barikade, bentrokan tidak dapat dihindari. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai tindakan yang diambil oleh pihak berwenang setelah bentrokan terjadi.
Aksi ini menunjukkan adanya ketegangan dan ketidakpercayaan terhadap penyelenggara pemilu di Pesawaran. Tuntutan AMPP dan respons dari KPU serta pihak berwenang akan menentukan kelanjutan proses PSU di wilayah tersebut.
Penulis : Dendi