Pemuda Pandeglang dari Koalisi Pandeglang Bersih menggelar aksi penggalangan tanda tangan dan bersih-bersih di Alun-Alun Pandeglang. Aksi ini menunjukkan kepedulian terhadap masalah lingkungan, khususnya pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol di Kecamatan Koroncong yang kini menjadi sumber kerusakan lingkungan.
TPA Bangkonol awalnya dirancang untuk mengelola sampah lokal. Namun, pengelolaan yang buruk dan dugaan masuknya sampah dari luar daerah, seperti Kabupaten Serang, telah menciptakan masalah serius. Masyarakat menilai TPA ini sebagai simbol ketidakadilan ekologis. Koalisi Pandeglang Bersih menuntut pemerintah mengevaluasi pengelolaan TPA dan menghentikan pembuangan sampah dari luar wilayah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pagi ini, puluhan pemuda turun ke Alun-Alun Pandeglang untuk menggalang tanda tangan petisi. Mereka juga membersihkan kawasan tersebut sebagai simbol penolakan terhadap kiriman sampah. Masyarakat menyambut antusias, banyak yang menandatangani spanduk dukungan. Aksi ini menyerukan tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan Pandeglang.
Ahmad Syafaat, Koordinator Koalisi Pandeglang Bersih, mengatakan, “Kami mendesak pemerintah mengevaluasi pengelolaan TPA Bangkonol, menghentikan sampah dari luar, dan melindungi hak lingkungan serta kesehatan warga.” Ia menegaskan bahwa masalah sampah bukan hanya isu teknis, tetapi juga soal keadilan.
Koalisi Pandeglang Bersih berencana mengawal aspirasi ini hingga ke Bupati dan DPRD Pandeglang. Mereka akan mengadakan dialog publik bersama warga sekitar TPA Bangkonol. “Kami ingin gerakan ini meluas sebagai tekanan publik yang sah demi perlindungan lingkungan,” ujar Ahmad.
Aksi berlangsung damai dan mendapat simpati dari masyarakat. Banyak warga yang melintas ikut bergabung secara spontan. Bagi peserta, kegiatan ini adalah bukti cinta terhadap Pandeglang. “Pandeglang bukan tempat sampah, tetapi rumah bersama yang harus kita jaga,” kata salah satu
Penulis : Tayo