Pada tanggal 30 September 2025, Indonesia memperingati 60 tahun tragedi G30S/PKI, sebuah peristiwa kelam yang mengguncang stabilitas nasional pada tahun 1965. Dengan demikian, tragedi ini menjadi pengingat abadi akan pengorbanan tujuh Pahlawan Revolusi yang gugur demi mempertahankan kedaulatan negara dan ideologi Pancasila. Oleh karena itu, peringatan ini tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga persatuan, kesatuan, dan kesetiaan pada nilai-nilai luhur bangsa.
Enam puluh tahun yang lalu, sekelompok oknum yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) berupaya melakukan kudeta yang mengguncang bangsa. Akibatnya, tujuh perwira tinggi TNI AD, yaitu Letjen Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen Siswondo Parman, Mayjen D.I. Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean, menjadi korban keganasan peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan kata lain, kegiatan ini memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan mencegah konflik serupa di masa depan.
Lebih lanjut, tragedi G30S/PKI mengingatkan kita bahwa persatuan dan kesatuan bangsa tidak datang begitu saja, melainkan memerlukan perjuangan bersama.
Penulis : Redaksi