Dosen Pakai ChatGPT Tanpa Izin, Mahasiswa di Universitas Northeastern Tolak dan Minta Biaya Kuliah Kembali

- Writer

Sabtu, 24 Mei 2025 - 11:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Dosen Pakai ChatGPT Tanpa Izin, Mahasiswa di Universitas Northeastern Tolak dan Minta Biaya Kuliah Kembali (hotcourses.co.id, shutterstock,)

Ilustrasi Dosen Pakai ChatGPT Tanpa Izin, Mahasiswa di Universitas Northeastern Tolak dan Minta Biaya Kuliah Kembali (hotcourses.co.id, shutterstock,)

Nusantara Media – Dosen di Universitas Northeastern diketahui menggunakan ChatGPT dalam proses perkuliahan, mencerminkan maraknya pemanfaatan teknologi ini di berbagai bidang, termasuk pendidikan.

Namun, penggunaannya tidak selalu berdampak positif.

Mahasiswi bernama Ella Stapleton menyadari bahwa tugas-tugas yang diberikan dosennya mengandung percakapan hasil dari chatbot AI.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Stapleton mengajukan permintaan resmi untuk mengembalikan biaya kuliahnya.

Ia mendeteksi adanya prompt dalam catatan tugas yang mengarahkan AI untuk menghasilkan jawaban sesuai keinginan pengguna.

Salah satu prompt tersebut berisi instruksi seperti “perluas seluruh area” dan “berikan penjelasan lebih rinci dan spesifik”.

Ia menemukan beberapa teks mengandung ejaan keliru, perintah aneh, dan gambar yang tampak terdistorsi—sistem AI menghasilkan konten seperti itu.

Padahal, program studi bisnis tempat Stapleton menempuh pendidikan justru secara tegas melarang penggunaan kecerdasan buatan tanpa izin serta berbagai bentuk kecurangan akademik.

Ketidaksesuaian itu mendorong Ella Stapleton mengajukan keluhan resmi kepada dosennya, seperti yang melaporkan Newsweek pada Selasa, 20 Mei 2025.

Baca Juga :  Integritas Pendidikan Indonesia Capai Angka 69,50, Praktik Gratifikasi dan Menyontek Masih Tinggi di Sekolah

Fenomena ini memperlihatkan sisi lain dari penggunaan AI di kampus.

Dosen, Penggunaan ChatGPT dalam Pendidikan: Tren dan Tantangan

Meskipun begitu, pemakaian ChatGPT dalam lingkungan akademik bukanlah hal baru.

Sebuah laporan pada Januari lalu menunjukkan bahwa hampir 90% tenaga pengajar percaya bahwa mayoritas mahasiswa saat ini telah memanfaatkan teknologi AI, terutama AI generatif.

Sementara itu, Wakil Presiden Inovasi Digital di American Association of Colleges and Universities menyampaikan bahwa sistem pendidikan di Amerika Serikat sedang mengalami transformasi besar akibat kemajuan teknologi seperti Large Language Models (LLMs).

Teknologi memang menimbulkan gangguan dalam dunia pendidikan. Tantangan utamanya adalah mengubah gangguan tersebut menjadi peluang inovasi dalam proses belajar-mengajar.

Kondisi ini sekaligus menjadi refleksi penting bagi masa depan pendidikan, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga secara global, termasuk di Indonesia.

Baca Juga :  Koramil 0111/Pagelaran Gelar Diklatsar Pramuka Saka Wira Kartika 2025

Harapan dan Tantangan Pemanfaatan AI dalam Pendidikan Indonesia

Dunia pendidikan perlu lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi, terutama kecerdasan buatan.

Dosen dan institusi pendidikan sebaiknya tidak hanya mengandalkan alat AI untuk menyampaikan materi, tetapi harus menempatkan guru dan dosen sebagai pusat proses belajar yang bermakna.

Di Indonesia sendiri, adopsi teknologi dalam pembelajaran terus berkembang.

Namun, pengawasan terhadap etika dan kejujuran akademik harus berjalan beriringan.

Harapannya, pendidikan Indonesia dapat mengambil pelajaran dari kasus-kasus seperti ini dengan mendorong lahirnya ekosistem pembelajaran yang adaptif.

Namun, ekosistem tersebut harus tetap menjunjung tinggi nilai integritas dan tanggung jawab.

Dengan langkah yang tepat, teknologi bisa menjadi mitra strategis dalam menciptakan pendidikan yang lebih terbuka, merata, dan berkualitas.

Bukan sebagai jalan pintas yang justru merusak kepercayaan dan esensi dari proses pendidikan itu sendiri.

Penulis : Ikhwan Rahmansyaf

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Adit, Siswa SMA N 1 SELAYAR dari Keluarga Sederhana di Kecamatan Selayar, Raih Prestasi sebagai Anggota Paskibra Tingkat Provinsi
Terbatas! 30 Calon Siswa Tidak Diterima di SMPN 1 Panimbang, Sekolah Unggulan Prioritaskan Prestasi dan Domisili
Pembekalan Wawasan Kebangsaan dan Kedisiplinan oleh Babinsa untuk Siswa SMK 2 Pandeglang Jelang PKL
SMPN 1 Sukaresmi Tegas Bantah Pungli Sampul Raport, Sediakan Opsi Transparan bagi Orang Tua
SMKN 1 Tangsel Gelar ‘Walk In Interview’ Targetkan 250 Alumni Langsung Kerja di 8 Perusahaan Besar
Kepala SDN Ciherang 1 Diduga Larang Liputan dan Sebut Wartawan “Harus Bayar”, GWI Pandeglang Lakukan Ini
Ngeri! Balon Udara Meledak di Langit Brasil, 8 Tewas Terbakar, Keranjang Jatuh Berapi!
Seleksi Penerimaan Murid Baru ( SPMB )Tahun Ajaran 2025 – 2026 Di SMP Negeri 24 Palembang Secara Online

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 23:38 WIB

Adit, Siswa SMA N 1 SELAYAR dari Keluarga Sederhana di Kecamatan Selayar, Raih Prestasi sebagai Anggota Paskibra Tingkat Provinsi

Senin, 7 Juli 2025 - 12:01 WIB

Terbatas! 30 Calon Siswa Tidak Diterima di SMPN 1 Panimbang, Sekolah Unggulan Prioritaskan Prestasi dan Domisili

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:11 WIB

Pembekalan Wawasan Kebangsaan dan Kedisiplinan oleh Babinsa untuk Siswa SMK 2 Pandeglang Jelang PKL

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:49 WIB

SMPN 1 Sukaresmi Tegas Bantah Pungli Sampul Raport, Sediakan Opsi Transparan bagi Orang Tua

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:52 WIB

SMKN 1 Tangsel Gelar ‘Walk In Interview’ Targetkan 250 Alumni Langsung Kerja di 8 Perusahaan Besar

Berita Terbaru