Pandeglang, Nusantara.media – Pengadilan Negeri Pandeglang telah melaksanakan sidang perkara tindak pidana perburuan badak yang berlangsung dari pukul 15.30 WIB hingga 18.40 WIB di ruang sidang Prof. Dr. Kusumah Atmaja, S.H. Sidang ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi di Taman Nasional Ujung Kulon.
Dalam sidang tersebut, terdapat enam terdakwa yang dihadirkan, yaitu:
1Sahru Bin Karnadi
2.Karip Bin Usup
3.Atang Damanhuri alias Cecep bin Daman
4.Leli Bin Mudin
5.Isnen Bin Kusnan
6.Sayudin Bin Lomri
Masing-masing terdakwa didakwa melanggar Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata api dan senjata golok. Sidang dipimpin oleh Majelis Hakim yang terdiri dari Handi Reformen Kacaribu, Iskandar Ferian Elisabet, dan Anna Maria Stephani Siagian, dengan Jaksa Hendra Meylana, S.H. dan Panitera Pengganti yang terdiri dari Firdaus Aryansyah, S.H., M.H., Zamhari, S.H., M.H., Sagitarina Novianti, S.H., dan Nurhidayah, S.H.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil Putusan
1.Sahru Bin Karnadi Pasal yang dilanggar: Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP (memiliki senjata api). Pidana penjara 12 tahun, denda 100 juta (subsider 3 bulan kurungan). Akan berfikir-fikir terlebih dahulu bersama penasehat hukum.
2.Karip Bin Usup Pasal yang dilanggar: Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP (memiliki senjata api). Pidana penjara 11 tahun, denda 100 juta (subsider 3 bulan kurungan). Akan berfikir-fikir terlebih dahulu bersama penasehat hukum.
3.Leli Bin Mudin Pasal yang dilanggar: Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP (memiliki senjata api). Pidana penjara 11 tahun, denda 100 juta (subsider 3 bulan kurungan). Sikap Akan berfikir-fikir terlebih dahulu bersama penasehat hukum.
4.Atang Damanhuri alias Cecep bin Daman
Pasal yang dilanggar: Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP (memiliki senjata golok). Putusan: Pidana penjara 11 tahun, denda 100 juta (subsider 3 bulan kurungan). Sikap Terdakwa: Menerima putusan langsung.
5.Isnen Bin Kusnan Pasal yang dilanggar: Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP (memiliki senjata golok). Putusan: Pidana penjara 11 tahun, denda 100 juta (subsider 3 bulan kurungan). Sikap Terdakwa: Menerima putusan langsung.
6.Sayudin Bin Lomri Pasal yang dilanggar: Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP (memiliki senjata golok). Putusan: Pidana penjara 11 tahun, denda 100 juta (subsider 3 bulan kurungan). Sikap Terdakwa: Menerima putusan langsung.
Ketua Majelis Hakim memberikan waktu selama 7 hari bagi terdakwa yang ingin mengajukan banding. Sidang ini menjadi perhatian publik mengingat pentingnya perlindungan terhadap satwa langka, khususnya badak, yang terancam punah akibat perburuan ilegal.
Dengan putusan ini, diharapkan dapat memberikan efek jera dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan satwa liar.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Berita Terkait Sidang Tindak Pidana Perburuan Badak di Pengadilan Negeri Pandeglang