Banten, Nusantara Media – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk Provinsi Banten dan sekitarnya pada Senin, 7 Oktober 2025. Hujan sedang hingga lebat, kilat, petir, dan angin kencang berpotensi melanda sebagian besar Kabupaten Lebak, bagian utara dan selatan Kabupaten Pandeglang, serta wilayah selatan Kabupaten Serang dan Tangerang.
Pagi ini, pukul 05.30 WIB, BMKG memprediksi cuaca Banten cerah berawan hingga berawan. Siang hari, hujan ringan hingga sedang diperkirakan mengguyur wilayah seperti Padarincang, Ciomas, Pabuaran, Cikeusal, Cikande, Jawilan, Carita, Jiput, Mandalawangi, Pandeglang, Kaduhejo, Sumur, Cibaliung, Cikeusik, Warunggunung, Rangkasbitung, Maja, Cimarga, Curugbitung, Bojongmanik, Leuwidamar, Muncang, Cibeber, Gunung Kencana, Bayah, Cisoka, Solear, Jambe, Pagedangan, dan Legok.
Malam hari, cuaca berawan mendominasi, tetapi hujan ringan mungkin turun di Cilegon, Padarincang, Gunungsari, Serang, Cikeusal, Jawilan, Kopo, Tanara, Carita, Jiput, Mandalawangi, Pandeglang, Sumur, Cigeulis, Cibaliung, Rangkasbitung, Cimarga, Sajira, Muncang, Cibeber, Bayah, Jambe, Panongan, Balaraja, Sepatan, Mauk, Pasarkemis, Cikupa, Teluknaga, Tangerang, Serpong, dan Ciputat. Dini hari, hujan ringan terbatas diperkirakan terjadi di Sumur, Panimbang, Cigeulis, Cibaliung, dan Cikeusik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
BMKG mengimbau nelayan di Selat Sunda Barat Pandeglang dan perairan selatan Lebak waspada terhadap gelombang setinggi 1,25–2,5 meter. Di perairan selatan Pandeglang, gelombang tinggi 2,5–4 meter berpotensi membahayakan.
Suhu udara di Banten hari ini berkisar 22–32°C dengan kelembapan 65–95%. Angin bertiup dari selatan hingga timur laut dengan kecepatan 5–35 km/jam. Kondisi ini dapat meningkatkan intensitas hujan di area terbuka.
Cuaca ekstrem berpotensi mengganggu lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Merak dan aktivitas pelabuhan di Serang serta Tangerang Selatan. Pemerintah daerah telah menyiapkan posko bantuan di wilayah rawan banjir seperti Rangkasbitung dan Pandeglang.
Langkah ini bertujuan meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi selama musim pancaroba.
Penulis : Redaksi
Sumber Berita: bbmkg2.bmkg.go.id