Pandelang, Nusantara Media - Kopi Citaman Lawang Taji tumbuh subur di ketinggian 600–800 mdpl, tepatnya di blok Kadubetung, Lawang Taji, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang. Pohon-pohon kopi tua berumur ratusan tahun tumbuh di antara celah-celah batu karang, menghasilkan biji kopi kecil yang memiliki karakteristik unik.
Varietas unggulan yang dikenal dengan sebutan
MENHIR GK Biji Kecil Lawangtaji, ini memiliki aroma kompleks menyerupai gula aren, kacang sangrai, cokelat, rempah-rempah, vanila,
dan sensasi creamy yang halus di lidah. Dengan kandungan kafein yang sedang, kopi ini cocok dinikmati oleh berbagai kalangan.
Proses pemetikan dan pengolahan kopi ini dilakukan dengan cermat.
Hanya buah kopi yang benar-benar matang dan memiliki rasa manis alami yang dipanen.
Selanjutnya, biji diproses dengan metode natural, menjaga keaslian karakter rasa dari buah kopi itu sendiri.
Kang Maman, penerus semangat dari
Bapak Tarsan, sang pelopor pelestarian kopi Gunung Karang, bersama komunitas petani lokal, terus menjaga dan mengembangkan kopi ini sebagai bagian dari identitas budaya Pandeglang.
Kopi Leupeh Lalay: Keunikan dari Alam
Kopi Leupeh Lalay merupakan kopi unik yang berasal dari biji kopi yang telah dikunyah oleh kelelawar di kawasan Gunung Karang.
Dalam bahasa Sunda, "lalay" berarti kelelawar.
Berbeda dengan kopi luwak yang dicerna sepenuhnya, kelelawar hanya mengunyah buah kopi merah dan meludahkan bijinya.
Biji-biji inilah yang kemudian dikumpulkan oleh petani untuk diproses lebih lanjut.
Meskipun belum dikenal luas, kopi robusta dari Leupeh Lalay ini pernah meraih juara 1 dalam kompetisi kopi di Surabaya.
Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) Banten telah memberikan pelatihan kepada petani setempat mengenai proses penjemuran, sortasi, dan teknik pengolahan lainnya untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual kopi ini.
Tawon Banten Coffee: Brand Lokal yang Mengangkat Kopi Pandeglang
[caption id="attachment_4642" align="alignnone" width="2560"]

Bapak Tarsan memegang produk Tawon Banten Coffee dari Gunung Karang. (Foto: Ifan Apriyana)[/caption]
Salah satu brand lokal yang turut mempopulerkan kopi khas Pandeglang adalah
Tawon Banten Coffee.
Brand ini berperan aktif dalam memasarkan dan memperkenalkan Kopi Citaman Lawang Taji dan Kopi Leupeh Lalay ke pasar yang lebih luas.
Melalui pendekatan yang menggabungkan tradisi dan inovasi, Tawon Banten Coffee menjaga kualitas dan keaslian rasa kopi sambil mendukung kesejahteraan petani lokal.
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, Anda dapat mengunjungi akun Instagram resmi mereka di
@tawonbantencoffee.
[caption id="attachment_4641" align="alignnone" width="2560"]

Biji Kopi Gunung Karang (Foto/Ifan Apriyana)[/caption]
Kopi Citaman Lawang Taji dan Leupeh Lalay bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang cerita, budaya, dan keberlanjutan.
Dengan pendekatan yang menggabungkan tradisi dan teknologi modern, komunitas petani di Pandeglang berhasil menciptakan produk kopi yang tidak hanya lezat tetapi juga berkelanjutan.

Bagi para pecinta kopi dan penikmat budaya, secangkir kopi dari lereng Gunung Karang adalah undangan untuk merasakan kekayaan alam dan sejarah yang tersimpan dalam setiap tegukan.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!