Waykanan, Nusantara Media -–Beginilah kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Waykanan, Lampung, kembali menyita perhatian setelah jalan penghubung tiga kecamatan—Banjit, Baradatu, dan Kasui—sepanjang 25 km dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Jalan lebar 6 meter itu dipenuhi lubang dalam bak “kolam renang” dan disebut warga layaknya “kubangan kerbau”, berdampak mengganggu mobilitas masyarakat serta menghambat perekonomian lokal selama puluhan tahun.
Berdasarkan investigasi Tim Nusantara Media pada Sabtu 26/04/2025, jalan yang vital bagi tiga kecamatan tersebut tidak tersentuh pembangunan sejak lama. Dimana titik terparah berada di Kecamatan Banjit dan Kasui, kendaraan roda dua dan empat kerap terjebak lumpur atau lubang, memicu keluhan panjang dari pengguna jalan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang lebih memprihatinkan, puluhan warga dan sopir terpaksa mengandalkan “gotong royong” untuk menimbun jalan dengan batu menggunakan dana patungan.
“Ini tanggung jawab pemerintah, tapi kami dipaksa urun kocek sendiri. Sudah 25 tahun Kabupaten Waykanan berdiri, tidak ada kemajuan. Kami seperti di daerah tertinggal,” ujar Toro, sopir travel yang sehari-hari melintasi jalan tersebut, dengan raut kecewa.
Toro menegaskan, kelambanan pemerintah telah berdampak serius pada ekonomi masyarakat. Harga barang kebutuhan di daerah terpencil melambung tinggi akibat sulitnya distribusi, sementara risiko kecelakaan terus mengintai pengendara.
“Kami mohon Bupati Waykanan, Gubernur Lampung, bahkan Presiden Prabowo Subianto turun tangan. Jangan biarkan warga terus menderita,” tambahnya.
Upaya swadaya masyarakat ini menuai simpati sekaligus kritik pedas terhadap kinerja pemerintah daerah. Sejauh ini, belum ada respons konkret dari Pemkab Waykanan terkait rencana perbaikan infrastruktur tersebut. Padahal, jalan rusak ini menjadi bukti kegagalan pembangunan yang berlarut-larut, meski daerah ini telah dimekarkan selama seperempat abad.
Penulis : Rudi