Sri Mulyani Tegaskan Pentingnya Efisiensi Anggaran Pendidikan: Jangan Sampai UKT Naik

- Writer

Jumat, 14 Februari 2025 - 17:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Nusantara.media– Dalam sebuah pernyataan yang mengundang perhatian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya efisiensi anggaran pendidikan tinggi di tengah pemangkasan anggaran yang signifikan. Hal ini disampaikan menyusul kekhawatiran bahwa pemotongan anggaran dapat berdampak pada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi.

Satryo, seorang pejabat terkait, mengungkapkan bahwa jika anggaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dipotong hingga separuh, ada kemungkinan perguruan tinggi akan terpaksa menaikkan biaya kuliah. Pemangkasan anggaran juga akan berdampak pada bantuan untuk perguruan tinggi swasta (PTS), yang mengalami pengurangan sebesar 50 persen dari anggaran awal sebesar Rp365,3 miliar.

Baca Juga :  Komunitas Nelayan Cigondang Apresiasi Kompensasi Tumpahan Batu Bara

Lebih lanjut, program Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (BPPTNBH) yang sebelumnya dialokasikan sebesar Rp2,37 triliun juga mengalami pengurangan hingga separuhnya. Satryo menekankan bahwa pengurangan anggaran yang terlalu besar dapat memaksa Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) untuk menaikkan biaya pendidikan yang ditanggung oleh mahasiswa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, Satryo menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menekan potongan anggaran agar dampaknya tidak terlalu besar. Ia mengusulkan agar efisiensi anggaran yang semula direncanakan sebesar Rp1,185 triliun dapat dikurangi menjadi Rp711,081 miliar, atau sekitar 30 persen dari pemangkasan awal. “Kami berharap Komisi X DPR bisa membantu agar efisiensi hanya sebesar Rp6,78 triliun. Dengan begitu, dampaknya terhadap UKT bisa diminimalisir,” harap Satryo.

Baca Juga :  Warisan Budaya yang Terus Hidup di Kampung Rametuk

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Sri Mulyani memastikan bahwa pemerintah akan meninjau ulang seluruh aspek pendanaan pendidikan tinggi. Ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak berarti mengorbankan kualitas pendidikan atau membebani mahasiswa dengan biaya yang lebih tinggi. “Kami berkomitmen untuk menjaga aksesibilitas pendidikan tinggi tanpa mengorbankan kualitas,” ujarnya.

Dengan pernyataan ini, Sri Mulyani berharap dapat memberikan kepastian kepada mahasiswa dan orang tua bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mendukung pendidikan tinggi di Indonesia, meskipun dalam kondisi anggaran yang terbatas.

Penulis : Admin

Editor : Admin

Sumber Berita: Sri Mulyani Tegaskan Pentingnya Efisiensi Anggaran Pendidikan: Jangan Sampai UKT Naik

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tabrakan Beruntun di Wanajaya, Pickup Tabrak Dua Motor dan Coba Kabur
Gadis Hilang di Lampung Tengah Ditemukan di Yogyakarta Bersama Pria Beristri
Presiden Prabowo Subianto Resmi Umumkan Reshuffle Kabinet pada 8 September 2025
Kemacetan Parah di Jalur Wisata Banten: Keluar Mulut Harimau, Masuk Mulut Buaya
Saksikan Blood Moon 7–8 September 2025: Gerhana Bulan Total Langka di Indonesia
Penguatan Tusi Petugas, Kalapas Narkotika Bandar Lampung Dorong Implementasi Nilai PRIMA
Misteri Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Kalimalang Jakarta Timur
Operasi Pencarian dan Penyelamatan Darurat untuk Remaja Hilang di Cikarang Utara

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 13:35 WIB

Tabrakan Beruntun di Wanajaya, Pickup Tabrak Dua Motor dan Coba Kabur

Senin, 8 September 2025 - 23:28 WIB

Gadis Hilang di Lampung Tengah Ditemukan di Yogyakarta Bersama Pria Beristri

Senin, 8 September 2025 - 22:33 WIB

Presiden Prabowo Subianto Resmi Umumkan Reshuffle Kabinet pada 8 September 2025

Senin, 8 September 2025 - 13:47 WIB

Kemacetan Parah di Jalur Wisata Banten: Keluar Mulut Harimau, Masuk Mulut Buaya

Senin, 8 September 2025 - 11:25 WIB

Saksikan Blood Moon 7–8 September 2025: Gerhana Bulan Total Langka di Indonesia

Berita Terbaru