Banten. Nusantara .media – Dalam langkah monumental untuk menghidupkan kembali sejarah transportasi kereta api di Indonesia, Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian merencanakan reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan pada tahun 2025. Proyek ini diharapkan tidak hanya mengembalikan konektivitas yang hilang, tetapi juga menciptakan pusat bisnis baru yang akan menggerakkan perekonomian Kabupaten Pandeglang.
Stasiun Labuan, yang terletak di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, memiliki nilai sejarah yang mendalam. Dibangun pada masa penjajahan Belanda, stasiun ini merupakan bagian dari jaringan kereta api yang menghubungkan Rangkasbitung dan Labuan, dengan tujuan mendukung kegiatan ekonomi dan mobilitas masyarakat. Jalur ini pernah menjadi akses favorit bagi para Noni Belanda untuk berlibur, serta menjadi roda transportasi penting bagi warga Pribumi.
Jalur kereta api ini mulai beroperasi pada 18 Juni 1906 dan melayani angkutan penumpang serta barang hingga resmi ditutup pada tahun 1984 setelah 76 tahun beroperasi. Selama masa kejayaannya, Stasiun Labuan menjadi salah satu stasiun tersibuk dengan melayani hingga 136 ribu penumpang per tahun dan pengangkutan barang hampir 7 ribu ton per tahun antara 1950-1953.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Pandeglang, Irna Narulita, menegaskan bahwa reaktivasi jalur ini merupakan mimpi masyarakat untuk memiliki konektivitas transportasi yang lebih baik. “Proyek ini adalah bagian dari program strategis nasional yang diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat Pandeglang dan mengurangi kesenjangan antara Banten utara dan selatan,” ujarnya.
Dengan rencana menjadikan Kadomas, lokasi Stasiun Pandeglang, sebagai pusat bisnis, proyek ini diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi baru. Heryana, Kabid Arsip pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pandeglang, menambahkan bahwa jalur ini pernah ramai dengan perjalanan kereta penumpang dan barang, dengan frekuensi lima kali perjalanan pulang-pergi setiap harinya.
“Pandeglang akan menjadi pusat peradaban, sejarah, dan budaya. Kami akan fokus pada pengembangan kuliner yang mendukung hal tersebut,” ungkap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang.
Reaktivasi jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan bukan hanya sekadar menghidupkan kembali transportasi yang pernah ada, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian dan konektivitas di wilayah Pandeglang. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan proyek ini dapat membawa perubahan positif bagi daerah tersebut.
Mari kita berdoa agar program ini dapat segera terealisasi dan dimulai pada tahun 2025, membawa harapan baru bagi masyarakat Pandeglang.
Penulis : Tim
Editor : Admin
Sumber Berita: Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan: Harapan Baru untuk Ekonomi Pandeglang