Jakarta, Nusantara .media – Wilayah pesisir Indonesia bersiap menghadapi potensi banjir rob Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menjelaskan,
“Potensi banjir pesisir ini dapat mengganggu berbagai aktivitas masyarakat pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, pemukiman warga, dan lain sebagainya.
Apa itu Bulan Cacing?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Istilah “Bulan Cacing” memiliki akar sejarah dalam tradisi penduduk asli Amerika, yang mencerminkan, Meskipun dalam satu tahun biasanya ada 12 hari libur penuh,
Berdasarkan data lapangan dan prediksi pasang surut, BMKG
-Sumatera: Daerah berisiko tinggi meliputi pesisir Sumatera Utara (Belawan), Kepulauan Riau (Batam, Dabo Singkep, Karimun, Bintan, Tanjung Pinang), Sumatera Barat (Kota Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Painan), Jambi (Berhala Selatan), dan Lampung (Bandar Lampung).
– Jawa: Daerah yang rentan meliputi pesisir Banten (Tangerang Utara, Selat Sunda Barat)
– Kalimantan: Daerah berisiko tinggi meliputi wilayah pesisir Kalimantan Timur (Balikpapan Barat, Balikpapan Timur), Kalimantan Selatan (Perairan Kotabaru, Muara Sungai Barito), Kalimantan Tengah (Kotawaringin Barat Selatan), dan Kalimantan Barat (Pontianak).
– Indonesia Timur: Pesisir Sulawesi Utara (Sulawesi Utara, Kepulauan Sangihe Utara, Sangihe Timur, Talaud Utara, Talaud Timur), Maluku (Maluku Tengah, Saumlaki, Kai, Aru, Seram Timur, Ambon), dan Maluku Utara (Morotai, Tobelo, Loloda, Wasile, Patani, dan Gabe) juga harus dalam keadaan siaga tinggi.
“Peristiwa ini diperkirakan terjadi di wilayah-wilayah tersebut antara tanggal 13 Maret hingga 31 Maret 2025, dengan potensi banjir yang berlangsung selama tiga hingga enam hari di setiap wilayah.
Penulis : Redaksi