Tanjungpinang, Nusantara Media – Penambangan bauksit di kawasan Sungai Carang, Batu 8, diduga kembali beroperasi secara sembunyi-sembunyi. Ketika tim media mengunjungi lokasi pada Rabu, 10 September 2025, aparat keamanan menjaga akses masuk dengan ketat. Akibatnya, tidak semua orang dapat memasuki area tersebut.
Seorang karyawan yang berjaga di lokasi mengungkapkan bahwa informasi terkait aktivitas penambangan hanya dapat diperoleh melalui Kantor Sinar Bahagia Group, yang berlokasi tidak jauh dari lokasi tambang. Oleh karena itu, tim media segera mendatangi kantor tersebut untuk mencari klarifikasi.
Namun, sesampainya di kantor, wartawan mendapati bahwa manajemen yang menangani urusan pertambangan sedang tidak berada di tempat. Seorang staf menjelaskan bahwa mereka sedang menghadiri rapat di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). “Untuk urusan tambang, silakan hubungi Pak Surya. Saat ini, beliau sedang rapat di KSOP,” ujar staf tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sinar Bahagia Group, yang dikenal sebagai perusahaan properti, ternyata juga mengelola bisnis pertambangan dan perkebunan melalui sejumlah anak perusahaannya. Meskipun demikian, aktivitas penambangan di Sungai Carang ini masih menyisakan banyak pertanyaan.
Sementara itu, aktivitas penambangan ini mencuat bersamaan dengan rencana pemerintah untuk melelang stockpile bauksit sitaan. Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri sebelumnya mengumumkan rencana lelang 4,2 juta Metric Ton (MT) bauksit hasil sitaan, yang tersimpan di 14 titik di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, termasuk di Sungai Carang. Meski proses lelang telah resmi dimulai, hingga kini pemerintah belum mengumumkan perusahaan pemenang yang berhak mengelola stockpile tersebut.
Informasi lebih lanjut akan menyusul seiring perkembangan investigasi.
Penulis : Awang Sukowati