Kendaraan Harus Sehat: Panduan Memilih BBM Berdasarkan Rasio Kompresi Mesin

- Writer

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunakan BBM pada kendaraan sesuai dengan oktannya, agar kendaraan dapat berfungsi dengan baik dan tidak terjadi kerusakan. (Foto: Oleh Henri - CC BY-SA 4.0)

Gunakan BBM pada kendaraan sesuai dengan oktannya, agar kendaraan dapat berfungsi dengan baik dan tidak terjadi kerusakan. (Foto: Oleh Henri - CC BY-SA 4.0)

Pekanbaru, Nusantara Media – Setiap mesin kendaraan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, sehingga pemilik kendaraan harus menyesuaikan pilihan bahan bakar dengan spesifikasi tersebut.

Jika pemilik kendaraan salah memilih bahan bakar, maka performa kendaraan bisa menurun, bahkan bisa merusak mesin.

Pabrikan biasanya sudah melakukan riset dan menyesuaikan spesifikasi mesin dengan bahan bakar tertentu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian, produsen merekomendasikan bahan bakar yang paling cocok untuk digunakan oleh konsumen.

Hal ini perlu dilakukan, sebab kandungan bahan bakar di setiap negara berbeda-beda.

Produsen telah melalui proses panjang dalam menentukan pilihan bahan bakar, jadi sebaiknya konsumen tetap menggunakan bahan bakar yang direkomendasikan.

Hal yang sama juga berlaku untuk kebiasaan gonta-ganti atau mencampur lebih dari satu bahan bakar.

Kecocokan bahan bakar dengan mesin paling gampang ditentukan berdasarkan klaim oktan bahan bakar dan kemudian disandingkan rasio mesin.

Mengenal Nilai Oktan dan Pengaruhnya terhadap Performa Kendaraan
Apa itu Oktan?

Nilai/tingkat oktan atau RON (Research Octane Number) adalah ukuran stabilitas pada kandungan bahan bakar.

Dalam RON terdapat angka yang menunjukkan tingkat tekanan yang dihasilkan saat pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan.

Makin tinggi nilai oktan, maka makin banyak kompresi yang dapat ditahan bahan bakar sebelum terjadinya ledakan di ruang bakar.

Baca Juga :  Kejaksaan Agung Bongkar Dugaan Pengoplosan Pertamax: Bensin RON 88 Diubah Jadi RON 92

Dikutip dari Auto2000, secara umum, mesin bensin dengan performa tinggi dan rasio kompresi lebih besar membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi.

Oktan adalah istilah dari salah satu molekul penyusun bahan bakar bensin, yakni Oktana (C8).

Bilangan oktan menentukan seberapa besar tekanan yang diberikan pada bensin sebelum terbakar spontan.

Sementara rasio kompresi mesin adalah istilah teknis yang menunjukkan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di titik terendah dengan volume silinder saat piston ada di titik paling atas.

Misalnya pada mesin 2.000 cc terdiri dari empat silinder, masing-masing silinder volumenya 500 cc.

Ketika piston berada di bawah setiap volume terisi penuh campuran bensin dan udara sebanyak 500 cc, namun ketika piston berada di atas volumenya menjadi 50 cc.

Hal itu menandakan rasio kompresi mesin tersebut 10:1.

Semakin tinggi rasio kompresi menandakan teknologi yang digunakan mesin tergolong canggih sebab menghasilkan emisi lebih rendah.

Rekomendasi Bahan Bakar Berdasarkan Rasio Kompresi Mesin

Pertamina menyediakan berbagai jenis bensin yang dirancang untuk mesin dengan rasio kompresi berbeda. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Premium berwarna kuning, oktan 88 untuk rasio kompresi mesin 9:1
  2. Pertalite berwarna hijau, oktan 90 untuk rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1
  3. Pertamax berwarna biru, oktan 92 untuk rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:1
  4. Pertamax Turbo berwarna merah, oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1
  5. Pertamax Racing oktan 100 untuk rasio kompresi mesin 13:1 ke atas.
Baca Juga :  Babinsa Sertu Supriyanto Turun Tangan Bantu Korban

Sebelum memilih bahan bakar yang cocok, pemilik kendaraan harus mengetahui tentang rasio kompresi yang kendaraannya terlebih dahulu.

Kenapa? Karena hal ini sangat penting, lantaran penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dapat menurunkan kemampuan mesin.

Bahkan, jika terus dilakukan dalam jangka waktu tertentu, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai tersebut bisa merusak mesin kendaraan.

Akibatnya, pemilik harus membongkar mesin, yang tentu saja akan menghabiskan biaya lebih besar.

Produsen mencantumkan rekomendasi bahan bakar pada label di area lubang pengisian bahan bakar mobil.

Pemilik kendaraan sebaiknya mengikuti anjuran tersebut agar mesin tetap awet, bekerja optimal, dan lebih efisien.

Jika mengabaikan rekomendasi ini, pemilik berisiko menghadapi biaya perbaikan yang lebih besar di kemudian hari.

Penulis : Ikhwan Rahmansyaf

Editor : Admin

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

WUJUDKAN LAUT BERSIH, PRAJURIT LANTAMAL IV LAKSANAKAN PEMBERSIHAN PESISIR PANTAI
BMKG Peringatkan Potensi Kenaikan Air Laut Maksimum Akibat Fenomena Super Moon
Gugat Sikap Kejati Kepri, Ketua BPI KPNPA RI: Jangan Nodai Institusi Hukum dengan Sikap Pengecut!
Tim Balawista Banten Tingkatkan Pengawasan di Kawasan Wisata Pantai Usai Temukan Puluhan Kasus Kehilangan Anak
Insan Pers Bekasi Raya Kritik Pernyataan Gubernur Jabar: Media Massa Bukan Lawan, Melainkan Pilar Demokrasi
Puluhan Warga Cabangbungin Gelar Aksi Damai, Tuntut Perbaikan Pelayanan RSUD dan Copot Direktur
Polres Bintan Kembali Laksanakan Panen Jagung Hasil Pengelolaan Lahan Di Mapolres Bintan
Polda Kepri Gelar Syukuran Hari Bhayangkara Ke -79 Perkuat Sinergi Dan Komitmen Pelayanan

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:54 WIB

WUJUDKAN LAUT BERSIH, PRAJURIT LANTAMAL IV LAKSANAKAN PEMBERSIHAN PESISIR PANTAI

Minggu, 6 Juli 2025 - 17:36 WIB

BMKG Peringatkan Potensi Kenaikan Air Laut Maksimum Akibat Fenomena Super Moon

Minggu, 6 Juli 2025 - 16:33 WIB

Gugat Sikap Kejati Kepri, Ketua BPI KPNPA RI: Jangan Nodai Institusi Hukum dengan Sikap Pengecut!

Minggu, 6 Juli 2025 - 09:15 WIB

Tim Balawista Banten Tingkatkan Pengawasan di Kawasan Wisata Pantai Usai Temukan Puluhan Kasus Kehilangan Anak

Kamis, 3 Juli 2025 - 21:34 WIB

Insan Pers Bekasi Raya Kritik Pernyataan Gubernur Jabar: Media Massa Bukan Lawan, Melainkan Pilar Demokrasi

Berita Terbaru