SAMARINDA, NUSANTARA MEDIA – Sebuah aksi kabur dari kejaran polisi berakhir tragis setelah mobil double cabin menerobos permukiman padat di Jalan Kapten Sujono, Kelurahan Sungai Kerbau, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Rabu dini hari (23/4/2024).
Insiden ini mengakibatkan 24 sepeda motor dan tiga rumah warga rusak parah. Pengemudi mobil hingga kini masih buron setelah meninggalkan kendaraannya dalam keadaan terkunci.
Berdasarkan keterangan Kepala Satuan Samapta Polresta Samarinda, insiden bermula saat tiga unit patroli (Beat 9, 10, dan 11 Regu 2) sedang melakukan pemantauan rutin di sekitar Jembatan Mahkota II sekitar pukul 01.00 WITA.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebuah mobil double cabin yang terparkir di bahu jalan langsung melarikan diri saat petugas mendekat. Diduga, pengemudi panik dan memacu kendaraannya dengan kencang ke arah permukiman Sungai Kerbau.
“Kami langsung berkoordinasi dengan unit patroli lain untuk membatasi pergerakan mobil. Namun, pengemudi nekat masuk ke area permukiman padat dan melaju ugal-ugalan,” ujar juru bicara Polresta Samarinda.
Aksi pengemudi yang diduga dalam keadaan tidak stabil itu mengakibatkan puluhan motor yang terparkir di tepi jalan hancur tertabrak. Tiga rumah warga juga mengalami kerusakan struktur, termasuk pagar dan bagian teras yang ambrol. “Suara bentakannya seperti bom.
“Saya kira gempa, ternyata mobil masuk sampai ke halaman rumah,” tutur Abdul Rahman (45), salah satu korban.
Setelah menabrak kendaraan dan properti warga, mobil akhirnya terperosok ke selokan dan mengalami kecelakaan tunggal. Namun, pengemudi berhasil kabur sebelum petugas tiba di lokasi. Tim forensik tengah memeriksa kendaraan untuk mengidentifikasi pemilik dan penyebab pasti pelarian tersebut.
Polresta Samarinda telah mengamankan mobil double cabin berwarna hitam itu untuk dijadikan barang bukti. “Kami tengah mengidentifikasi pelaku melalui data kepemilikan kendaraan dan rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Diduga, pengemudi mungkin dalam pengaruh alkohol atau narkoba,” tegas Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Andi Sinjaya, dalam konferensi pers siang ini.
Warga setempat mendesak aparat memperketat pengawasan lalu lintas malam hari, terutama di kawasan permukiman. “Ini sudah kali kedua ada kejadian serupa. Kami khawatir keselamatan keluarga terancam,” protes Siti Aminah, ibu rumah tangga yang rumahnya terdampak.
Penulis : Tim Nusantara.media
Editor : Admin