Menjelang 100 hari kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serang, puluhan mahasiswa dari HMI MPO Serang Raya, Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang, serta Forum Aktivis Serang Raya yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Mahasiswa Rakyat menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Bupati Kabupaten Serang. *Aksi ini bertujuan* untuk menyampaikan kritik terhadap kepemimpinan daerah yang dianggap gagal mewujudkan visi “Kabupaten Serang Bahagia”.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Massa aksi dengan tegas membawa poster dan spanduk berisi kritik pedas terhadap pemerintah daerah. *Menurut mereka*, Kabupaten Serang masih menghadapi berbagai persoalan mendasar, seperti infrastruktur yang buruk, pelayanan publik yang kurang memadai, hingga tantangan sosial-ekonomi yang belum terselesaikan. Wildan, Koordinator Aliansi Mahasiswa Menggugat, *dengan lantang* menyatakan, “Kabupaten Serang Bahagia hanyalah mimpi jika pemerintah terus sibuk dengan pencitraan tanpa menghasilkan kerja nyata untuk rakyat.”
Secara spesifik, massa aksi mengajukan 10 tuntutan utama kepada pemerintah daerah, yaitu:
1. Hentikan dan evaluasi proyek PLTS Desa Luwuk, Gunung Sari, yang dinilai bermasalah.
2. Tutup segera seluruh Tempat Hiburan Malam (THM) yang masih beroperasi.
3. Atasi krisis pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru.
4. Sediakan kepastian skema bantuan dan pinjaman untuk masyarakat.
5. Bangun dan perluas sarana pengelolaan sampah di Kabupaten Serang.
6. Tindak tegas praktik pungutan liar (pungli) di pemerintahan desa.
7. Wujudkan pembangunan Gedung BPSDM Kabupaten Serang sesuai janji.
8. Hentikan sidak gimmick di rumah sakit dan *fokus* pada pembenahan pelayanan kesehatan.
9. Tingkatkan keterbukaan informasi publik untuk transparansi pemerintahan.
10.Tutup dan sidak tambang-tambang ilegal yang merusak lingkungan.
Aksi ini berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Penulis : Sandi