Rahmad Sukendar: Aparat Wajib Kawal Instruksi Presiden, Beri Sanksi Tegas Penyelenggara Negara Nakal

- Writer

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 09:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Nusantara Media – Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tb Rahmad Sukendar, mendukung penuh langkah Presiden Prabowo Subianto mengultimatum 1.063 tambang ilegal yang merugikan negara hingga Rp300 triliun. Ia menegaskan, komitmen Presiden untuk memberantas praktik ilegal di sektor sumber daya alam harus mendapat pengawalan ketat dari aparat penegak hukum.

Rahmad menyerukan, penyelenggara negara yang melanggar hukum atau berkompromi dengan pelaku ilegal harus menghadapi sanksi tegas. Baik pejabat sipil, militer, maupun aparat hukum, semua wajib mematuhi aturan tanpa terkecuali.

Baca Juga :  DPW JPMI Banten Ajukan Surat Pemberitahuan Aksi Demonstrasi Terkait Proyek Jembatan Bermasalah

“Presiden telah memberikan perintah jelas. Jika penyelenggara negara terbukti melanggar atau terlibat, hukuman tegas harus segera diberikan,” ujar Rahmad.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menambahkan, penyalahgunaan wewenang oleh oknum penyelenggara negara merupakan pengkhianatan terhadap rakyat. Oleh karena itu, aparat di semua level harus bekerja secara profesional, transparan, dan bebas dari tekanan politik.

Baca Juga :  Polda Banten Ungkap Kasus Pelecehan Anak

“BPI KPNPA RI siap melaporkan siapa saja yang terlibat. Ini bukan sekadar soal tambang ilegal, tetapi tentang menegakkan hukum di Indonesia. Jika hukum kalah oleh kepentingan, rakyat akan menderita,” tegasnya.

Rahmad optimistis, dengan konsistensi menjalankan komitmen ini, Indonesia dapat memutus rantai mafia sumber daya alam. Selain itu, langkah ini akan mengembalikan pendapatan negara untuk kesejahteraan rakyat.

 

Penulis : Awang Sukowati

Editor : Admin

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Warga Pandeglang Gelar Aksi Jumat Bersih di Istana Negara, Tuntut Penutupan Permanen PT GSM
Mahasiswa GERMALA-K Akan Demo di Kementerian PUPR Tuntut Usut Proyek Jalan Rp12,27 Miliar Bermasalah di Pandeglang
Gerakan Pandeglang Bersih Gelar Demo di Istana Negara atas Dugaan Pencemaran Lingkungan
Bripda Torino Pukuli Dua Siswa SPN NTT karena Merokok, Polda Selidiki
Bentrokan Sengit Debt Collector Matel vs Ormas BPPKB di Cengkareng: Penarikan Paksa Motor Picu Kekerasan
Relawan Bolone Mase Dukung Polda Metro Jaya Tetapkan Roy Suryo CS Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Fenomena Bulan Cincin Hiasi Langit Malam Indonesia
Presiden Prabowo menyatakan rencananya untuk memperpanjang jalur kereta cepat Whoosh hingga Banyuwangi.

Berita Terkait

Sabtu, 29 November 2025 - 00:55 WIB

Warga Pandeglang Gelar Aksi Jumat Bersih di Istana Negara, Tuntut Penutupan Permanen PT GSM

Senin, 24 November 2025 - 22:55 WIB

Mahasiswa GERMALA-K Akan Demo di Kementerian PUPR Tuntut Usut Proyek Jalan Rp12,27 Miliar Bermasalah di Pandeglang

Senin, 24 November 2025 - 14:29 WIB

Gerakan Pandeglang Bersih Gelar Demo di Istana Negara atas Dugaan Pencemaran Lingkungan

Jumat, 14 November 2025 - 23:12 WIB

Bripda Torino Pukuli Dua Siswa SPN NTT karena Merokok, Polda Selidiki

Selasa, 11 November 2025 - 17:51 WIB

Bentrokan Sengit Debt Collector Matel vs Ormas BPPKB di Cengkareng: Penarikan Paksa Motor Picu Kekerasan

Berita Terbaru