Kebakaran Israel, 5 Negara Menolak untuk Memberikan Bantuan

- Writer

Minggu, 4 Mei 2025 - 18:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas pemadam kebakaran berusaha keras menjinakkan api yang melalap area dekat Moshav Mesilat Zion pada 30 April 2025. (Foto/Noam Revkin Fenton/Flash90)

Petugas pemadam kebakaran berusaha keras menjinakkan api yang melalap area dekat Moshav Mesilat Zion pada 30 April 2025. (Foto/Noam Revkin Fenton/Flash90)

Nusantara Media – Pada awal Mei 2025, kebakaran hutan besar melanda wilayah antara Yerusalem dan Tel Aviv di Israel.

Kebakaran ini memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka, memblokir jalan-jalan utama, dan mengganggu perayaan Hari Kemerdekaan ke-77 Israel.

Pemerintah Israel langsung menetapkan status darurat nasional dan meminta bantuan dari negara-negara lain.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa negara segera mengirimkan pesawat pemadam kebakaran untuk membantu Israel mengatasi bencana ini.

Namun, sejumlah negara memilih untuk tidak ikut memberikan bantuan.

Negara-Negara yang Memutuskan Tidak Memberi Bantuan

Dalam keadaan darurat ini, media tidak mencatat adanya negara yang secara terang-terangan menolak permintaan bantuan dari Israel.

Meski begitu, beberapa negara memang tidak tercatat sebagai pihak yang mengirimkan bantuan.

Berikut daftar negara yang tidak terlihat berpartisipasi dalam membantu:

1. Turki

Walaupun Turki pernah membantu Israel saat kebakaran hutan pada 2016, pada 2025 mereka tidak tercatat mengirim bantuan.

Hubungan diplomatik yang memanas akibat isu Palestina kemungkinan besar memengaruhi keputusan Turki ini.

Baca Juga :  Gerakan Nasional Tanam Padi Serentak

2. Iran

Iran, yang tidak menjalin hubungan resmi dengan Israel dan kerap bersikap keras, sama sekali tidak tercatat menawarkan bantuan.

3. Suriah

Negara-negara Arab yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, seperti Suriah, juga memilih untuk tidak ikut membantu.

Suriah tentu menolak membantu karena Israel terus-menerus melancarkan serangan militer ke wilayahnya. Hingga kini, pasukan Israel tetap menggempur berbagai titik di Suriah.

4. Lebanon

Lebanon menjadi salah satu negara yang paling menderita akibat serangan rudal dari Israel. Ribuan warga Lebanon telah menjadi korban tewas akibat agresi militer rezim Zionis.

Dengan kondisi negara yang luluh lantak karena serangan Israel, Lebanon jelas tidak mungkin mengulurkan bantuan.

5. Yaman

Israel dan sekutunya terus menyerang Yaman tanpa henti. Dalam kondisi seperti ini, Yaman tentu tidak akan membantu negara yang menjadi musuh mereka.

Bahkan, kelompok Houthi di Yaman justru meluncurkan serangan balasan ke wilayah Israel.

Baca Juga :  Proyek Jalan di Pandeglang Diduga Bermasalah

Faktor-Faktor Penentu Sikap Negara untuk Tidak Memberikan dalam Kebakaran Israel

Setiap negara mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk membantu atau tidak dalam kondisi darurat seperti ini.

  1. Hubungan diplomatik, negara-negara yang menjalin hubungan baik dengan Israel cenderung lebih siap memberikan bantuan.
  2. Pertimbangan politik, sikap politik, terutama soal konflik Israel-Palestina, sering menjadi alasan utama dalam menentukan sikap bantuan.
  3. Kemampuan dan sumber daya, hanya negara yang memiliki cukup kapasitas dan peralatan yang bisa ikut memberikan bantuan.
  4. Permintaan dan kebutuhan, kalau Israel tidak secara khusus meminta bantuan ke negara tertentu, kemungkinan negara itu tidak akan bergerak sendiri untuk membantu.

Walaupun media tidak mencatat adanya negara yang secara eksplisit menolak permintaan bantuan Israel, beberapa negara memang tidak terlibat dalam upaya penanganan kebakaran hutan ini.

Faktor-faktor seperti politik, diplomasi, kemampuan nasional, dan permintaan resmi sangat memengaruhi keputusan mereka untuk ikut atau tidak dalam memberikan bantuan.

Penulis : Ikhwan Rahmansyaf

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SUBDIT JATANRAS POLDA METRO JAYA RINGKUS 4 OTAK PENCULIKAN DAN PEMBUNUHAN KACAB BRI CEMPAKA PUTIH
Program SPHP Bulog Sukses Jaga Stabilitas Harga Beras di Indonesia
Aset BuMDes Banyu Biru Pandeglang Raib, Laptop Rp70 Juta Belum Diserahkan
Penyambutan Yon TP 842/Badak Sakti di Pandeglang: Simbol Sinergi Pembangunan dan Keamanan
Misteri Penemuan Mayat di Danau Hante, Kalahien, Barito Timur
BPK Kepri Ungkap Tunggakan Pajak Rp 13,98 Miliar oleh Tiga Perusahaan Tambang di Lingga
Ricuh di Terminal Bungurasih Surabaya: Calo Paksa Penumpang, Berujung Aksi “Salam Olahraga”
TMMD Ke-125 Tahun 2025 Resmi Berakhir di Lampung

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 22:12 WIB

SUBDIT JATANRAS POLDA METRO JAYA RINGKUS 4 OTAK PENCULIKAN DAN PEMBUNUHAN KACAB BRI CEMPAKA PUTIH

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:47 WIB

Program SPHP Bulog Sukses Jaga Stabilitas Harga Beras di Indonesia

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 13:10 WIB

Aset BuMDes Banyu Biru Pandeglang Raib, Laptop Rp70 Juta Belum Diserahkan

Jumat, 22 Agustus 2025 - 22:05 WIB

Penyambutan Yon TP 842/Badak Sakti di Pandeglang: Simbol Sinergi Pembangunan dan Keamanan

Jumat, 22 Agustus 2025 - 19:41 WIB

Misteri Penemuan Mayat di Danau Hante, Kalahien, Barito Timur

Berita Terbaru