Serang, Nusantara Media – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang mengkritik kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serang menjelang 100 hari kerja. Ketua Bidang HMI Cabang Serang, Anang Ma’ruf Faisal, menyatakan program prioritas “Kabupaten Serang Bebas Sampah” belum menunjukkan hasil nyata.
Anang menilai kegiatan seperti grebek sampah dan pelatihan pengelolaan sampah di beberapa kecamatan masih bersifat seremonial. “Grebek sampah tidak cukup tanpa lokasi TPA yang jelas dan teknologi pengolahan yang tepat. Sampah hanya berpindah tempat tanpa solusi akhir,” ujarnya pada Sabtu (3/8).
HMI mendesak Pemkab Serang meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk solusi jangka panjang. Anang menegaskan penanganan sampah bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup. Camat, kepala desa, tokoh masyarakat, dan sektor swasta harus dilibatkan secara aktif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Anang menyarankan Pemkab menerapkan teknologi ramah lingkungan seperti RDF atau PLTSa untuk wilayah padat penduduk. Di wilayah pedesaan, ia mendorong pendekatan berbasis komunitas seperti bank sampah dan TPS3R. “Jika TPA besar belum ada, TPS3R berbasis desa bisa jadi solusi jangka pendek. Libatkan BUMDes dan komunitas lokal agar tidak top-down,” katanya.
HMI Cabang Serang meminta Bupati dan Wakil Bupati mengadakan evaluasi publik terkait capaian 100 hari kerja, khususnya di sektor lingkungan. Transparansi dan pelibatan masyarakat penting untuk membangun kepercayaan dan efektivitas kebijakan.
Anang memperingatkan bahwa sampah bukan sekadar masalah teknis, melainkan juga soal tanggung jawab dan kepercayaan publik. “Jika tidak segera ditangani, sampah bisa menjadi bom waktu bagi Kabupaten Serang,” tutupnya.
Penulis : Tayo