Nusantara Media – Bagi pemudik, menjaga stamina dengan asupan makanan yang tepat menjadi kunci untuk mencegah kantuk saat berkendara jarak jauh.
Kebiasaan makan sebelum dan selama perjalanan memegang peran penting dalam menjaga stamina. Kurangnya waktu tidur dan faktor lain juga dapat membuat pengemudi lebih mudah mengantuk. Untuk menghindari risiko ini, pemilihan makanan yang tepat sangatlah krusial.
Ahli Gizi Masyarakat IPB University, Dr. dr. Karina Rahmadia Ekawidyani, MGizi, menjelaskan bahwa beberapa faktor utama menyebabkan pengemudi sering merasa mengantuk saat mudik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyebab Kantuk saat Mudik
Salah satu penyebabnya adalah kurang tidur akibat perubahan jadwal selama bulan Ramadan. Banyak pemudik harus bangun lebih pagi untuk sahur dan tidur lebih malam, sehingga tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Selain itu, kebiasaan mengemudi dalam durasi panjang di jalur yang monoton juga bisa menyebabkan rasa kantuk.
“Kedua, jika pengemudi menyetir dengan waktu yang lama dan melihat pandangan jalan yang monoton akan membuat pengemudi bosan dan akhirnya mengantuk,” ungkapnya.
Kondisi semakin memburuk karena banyak pengemudi yang memaksakan diri berkendara di malam hari.
“Padahal, secara biologis, malam hari adalah waktu untuk tidur, sehingga menyebabkan kantuk,” jelas dr. Karina.

Selain mempertimbangkan waktu dan pola tidur, seseorang perlu memperhatikan asupan makanan sebelum dan selama perjalanan. Mengatur pola makan yang tepat dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan stamina tubuh.
Makanan Pencegah Kantuk saat Berkendara

Menurut dr. Karina, beberapa jenis makanan justru memicu rasa kantuk, sementara makanan lain dapat membantu meningkatkan energi dan daya tahan tubuh.
“Makanan yang cenderung menyebabkan mengantuk, misalnya kalau kita banyak memakan makanan yang menyebabkan kenaikan gula darah yang terlalu cepat akhirnya mengantuk, seperti roti, keripik, gorengan, dan lainnya,” urainya.
Sebaliknya, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, tinggi protein, dan rendah lemak justru bisa membantu tubuh tetap bertenaga.
“Bisa dengan telur, ayam, daging, kacang-kacangan, atau buah mengandung air yang bisa mencegah kita dari dehidrasi,” tambahnya.
Untuk menjaga stamina selama perjalanan, dr. Karina merekomendasikan berbagai jenis makanan yang dapat membantu meningkatkan energi, di antaranya:
Sumber karbohidrat kompleks, yaitu serealia utuh seperti beras merah, beras hitam, gandum, oat, dan jagung, lalu sayuran berpati seperti kentang dan ubi dan kacang-kacangan yang tidak hanya kaya protein tetapi juga mengandung karbohidrat kompleks
Untuk sumber protein rendah lemak bisa dari ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak atau gajih, putih telur dan ikan.
Sumber lemak baik bisa dari ikan, kacang-kacangan, minyak zaitun, lemak alami dari buah seperti alpukat
Ia juga menyarakan untuk mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak serat, vitamin, mineral, dan air yang membantu menjaga hidrasi tubuh
Pentingnya Asupan Cairan dan Konsumsi Kafein dengan Bijak
Selain mengatur pola makan, dr. Karina menekankan pentingnya menjaga asupan cairan selama perjalanan.
“Tidak kalah penting, pengemudi harus banyak minum air putih dan memastikan asupan cairan yang cukup saat sahur maupun berbuka. Meskipun berpuasa, disarankan tetap mengonsumsi air minimal delapan gelas atau sekitar 1,5 hingga 2 liter per hari,” tuturnya.
Terkait konsumsi kafein, dr. Karina mengingatkan bahwa meskipun kopi atau teh dapat membantu menghilangkan kantuk, efeknya hanya bersifat sementara.
“Ya, kafein memang bisa mencegah kita mengantuk, tetapi jika dikonsumsi terus menerus akan membuat kita sering buang air kecil dan akhirnya dehidrasi,” paparnya.
Ia juga mengingatkan bahwa konsumsi kafein dalam batas wajar sangat penting untuk menghindari efek samping.
“Batas aman konsumsi kafein untuk orang dewasa adalah 400 mg atau empat cangkir dalam sehari. Namun, ia menyarankan maksimal sekitar satu sampai dua cangkir saja,” tambahnya.
Meski banyak yang mengandalkan kopi atau minuman berkafein untuk tetap terjaga, dr. Karina menegaskan bahwa solusi terbaik untuk mengatasi kantuk tetaplah istirahat yang cukup.
“Obat kantuk itu bukan minum minuman yang mengandung kafein, tapi memang harus tidur. Jadi, lebih baik istirahat sejenak untuk mengembalikan energi,” tutupnya.
Penulis : Ikhwan Rahmansyaf
Editor : Redaksi