Distribusi Guru: Jumlah Guru Memadai di Indonesia, Namun Penempatan Tidak Merata

- Writer

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan bahwa ketidakmerataan distribusi guru di Indonesia bisa diselesaikan dengan merevisi pasal UU yang memberikan kewenangan pada pemerintah daerah. (Nikita Rosa/detikedu)

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan bahwa ketidakmerataan distribusi guru di Indonesia bisa diselesaikan dengan merevisi pasal UU yang memberikan kewenangan pada pemerintah daerah. (Nikita Rosa/detikedu)

Nusantara Media — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa distribusi guru di Indonesia saat ini sudah mencukupi, dengan rasio jumlah guru yang mencapai 1:15.

Ia menyampaikan pernyataan ini saat mengikuti diskusi kelompok terpumpun bertema Membangun Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang berlangsung di Jakarta Barat pada Selasa (19/11/2024).

“Rasio guru-murid di sudah cukup 1 banding 15 itu sudah sangat ideal sebenarnya,” jelas Prof. Mu’ti.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun angka rasio ini tampak mencukupi, data dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan adanya kekosongan tenaga pendidik yang cukup signifikan.

Pada tahun 2024, total kekosongan guru di Indonesia tercatat mencapai 150.095 orang. Jumlah ini terdiri dari 140.845 guru negeri dan 9.250 guru swasta.

Faktor utama yang menyebabkan kekurangan ini adalah pensiun dan penurunan jumlah peminat profesi guru.

Setiap tahunnya, sekitar 70 ribu guru pensiun. Sementara itu, jumlah guru yang lulus dari pendidikan profesi guru (PPG) pada periode 2009 hingga 2021 hanya 30.898 orang.

Baca Juga :  5 Keterampilan Belajar yang Perlu Dimiliki Anak di Abad 21 untuk Menghadapi Tantangan Zaman

Hal ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan guru dan jumlah yang tersedia di lapangan.

Distribusi Guru yang Tidak Merata: Tantangan Pendidikan di Indonesia

Meskipun secara angka nasional tampak mencukupi, Prof. Mu’ti menyoroti realitas lapangan yang berbeda. Ada sekolah-sekolah yang masih kekurangan tenaga pendidik secara signifikan.

Prof. Mu’ti menjelaskan bahwa di beberapa daerah, banyak sekolah yang kekurangan tenaga pengajar. Bahkan ada yang hanya memiliki satu guru yang mengajar semua mata pelajaran.

Di sisi lain, ada juga sekolah yang jumlah gurunya justru berlebihan.

Menurutnya, masalah utama bukanlah jumlah guru, melainkan ketidakmerataan distribusi tenaga pengajar di berbagai daerah.

Selain itu, Prof. Mu’ti mengungkapkan, pemerintah masih mencatat kekurangan guru di bidang-bidang tertentu. Kekurangan itu terutama untuk mata pelajaran agama dan olahraga.

Pemerintah juga mencatat kekurangan guru kelas di banyak sekolah. Semua ini kembali bermuara pada persoalan distribusi guru yang timpang antarwilayah.

Baca Juga :  SMA Kembali Terapkan Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa

“Kami juga mendapatkan banyak data di mana guru bidang studi tertentu juga masih sangat kurang termasuk di dalamnya guru olahraga, kemudian guru agama, dan juga guru kelas tapi memang problemnya adalah pada distribusi,” paparnya.

Peran Otonomi Daerah dalam Penempatan Guru di Wilayah

Lebih lanjut, Prof. Mu’ti menyebut bahwa otonomi daerah memegang peran penting dalam masalah distribusi guru. Otonomi daerah berwenang mengatur penempatan guru di wilayahnya masing-masing.

Ironisnya, ia menyoroti bahwa posisi guru kerap terjebak dalam pusaran politik lokal.

“Sehingga guru seringkali menjadi jabatan politik guru-guru yang mendukung bupati, wali kota yang menang itu mungkin bisa langsung promosi kepala dinas,” ucapnya.

“Kalau mendukung yang kalah langsung dipindahkan ke daerah yang tidak ada sinyal dan kami di kementerian tidak bisa berbuat apa-apa dalam konteks itu karena kemenangannya memang tidak ada pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” tutupnya.

Penulis : Ikhwan Rahmansyaf

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Guru dan Siswa Kenakan Pakaian Adat Multietnis
SD CIKEUSIK 4 MEMPERINGATI HARDIKNAS
SD Negeri Sumberjaya 1, Upacara Hari Pendidikan Nasional,
Jam Mengajar Guru Dipangkas Jadi 16 Jam per Minggu, Sisanya untuk Bimbingan dan Kegiatan Lain
Integritas Pendidikan Indonesia Capai Angka 69,50, Praktik Gratifikasi dan Menyontek Masih Tinggi di Sekolah
Camat Sambangi Ponpes Jami’atul Mubtadi
SMA Kembali Terapkan Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa
Pengertian Puasa: Memahami Makna & Tujuannya
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 20:21 WIB

Guru dan Siswa Kenakan Pakaian Adat Multietnis

Jumat, 2 Mei 2025 - 14:56 WIB

SD CIKEUSIK 4 MEMPERINGATI HARDIKNAS

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:17 WIB

SD Negeri Sumberjaya 1, Upacara Hari Pendidikan Nasional,

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:20 WIB

Jam Mengajar Guru Dipangkas Jadi 16 Jam per Minggu, Sisanya untuk Bimbingan dan Kegiatan Lain

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:23 WIB

Distribusi Guru: Jumlah Guru Memadai di Indonesia, Namun Penempatan Tidak Merata

Berita Terbaru

Gambar Pusat gempa berada di darat 2 km Timur Laut Padang Panjang (SS : Info BMKG)

Nasional

BMKG: Gempa 4,8 SR Guncang Padang Panjang dan sekitarnya

Sabtu, 3 Mei 2025 - 02:51 WIB

Kepulauan Riau

Guru dan Siswa Kenakan Pakaian Adat Multietnis

Jumat, 2 Mei 2025 - 20:21 WIB

Banten

SD CIKEUSIK 4 MEMPERINGATI HARDIKNAS

Jumat, 2 Mei 2025 - 14:56 WIB