Polusi Udara di Jantung Pemerintahan Bekasi: Sukamahi 12 Hari Berturut-turut Tidak Sehat, DLH Dikritik Keras

- Writer

Senin, 16 Juni 2025 - 18:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bekasi, Nusantara Media

Sukamahi, Cikarang Pusat, pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi, tengah menghadapi krisis kualitas udara. Data Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA) Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) mencatat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berstatus Tidak Sehat selama 12 hari dari 1 April hingga 12 Juni 2025. Kondisi ini mengkhawatirkan masyarakat, mengingat Sukamahi merupakan pusat aktivitas, termasuk kantor bupati, pelayanan publik, sekolah, dan perkantoran.

Jurnalis Pecinta Alam dan Peduli Bencana (JURPALA) Indonesia mengkritik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi atas ketidaktegasan mereka. “DLH terkesan lamban. Jika udara di pusat pemerintahan buruk, bagaimana nasib wilayah lain?” kata seorang aktivis JURPALA. Mereka menilai DLH kurang tegas mengawasi pelaku pencemar, lemah menindak pelanggaran, dan minim mengedukasi publik tentang risiko polusi udara.

Studi KLH/BPLH menyebut emisi kendaraan bermotor menyumbang 57% polusi udara di Jabodetabek, termasuk Sukamahi, pada musim kemarau. Faktor lain meliputi industri berbahan bakar batubara, pembakaran sampah, debu konstruksi, dan aerosol sekunder. Tiga perusahaan logam, PT SAS, PT WBLS, dan PT ZNETI, telah menerima sanksi dan disegel karena mencemari udara.

Baca Juga :  Babinsa Pebayuran Dampingi Petani Panen, Harga Padi Tembus Rp 6.900 per Kg

Polusi udara mengancam kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan penderita gangguan pernapasan. KLH merekomendasikan pembatasan aktivitas luar ruangan saat ISPU >100, penggunaan masker N95/KN95 saat ISPU >200, dan penyediaan ruang aman di fasilitas publik.

KLH/BPLH menegaskan komitmen mereka untuk mitigasi polusi. Namun, mereka mendesak DLH Bekasi bertindak lebih tegas melalui patroli lingkungan intensif, transparansi data ISPU, dan langkah nyata menjaga kualitas udara Sukamahi.

Penulis : David

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ketua AKPERSI Kepri Desak Gubernur Copot PPTK Diskominfo Terkait Dugaan Ketidakprofesionalan
Tinjau Booth Pelayanan Kesehatan Gratis, Kapolri Tegaskan Komitmen Pelayanan Maksimal
Tragedi di Yahukimo: Serka S M Gugur Ditembak TPNPB-OPM di Jembatan Kali Biru
Geger Penemuan Mayat Laki-laki di Empang Belakang Pasar Kranggan Bekasi, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Kecelakaan Maut di Rumpin Picu Kemarahan Warga
Korem 064/Maulana Yusuf Dukung Penuh Translokasi Badak Jawa di Ujung Kulon
WASPADA POTENSI CUACA DI WILAYAH BANTEN
Konflik Agraria Rancapinang: Warga vs TNI AD Memanas

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:10 WIB

Ketua AKPERSI Kepri Desak Gubernur Copot PPTK Diskominfo Terkait Dugaan Ketidakprofesionalan

Senin, 16 Juni 2025 - 18:14 WIB

Polusi Udara di Jantung Pemerintahan Bekasi: Sukamahi 12 Hari Berturut-turut Tidak Sehat, DLH Dikritik Keras

Senin, 16 Juni 2025 - 15:49 WIB

Tinjau Booth Pelayanan Kesehatan Gratis, Kapolri Tegaskan Komitmen Pelayanan Maksimal

Senin, 16 Juni 2025 - 10:12 WIB

Geger Penemuan Mayat Laki-laki di Empang Belakang Pasar Kranggan Bekasi, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

Kecelakaan Maut di Rumpin Picu Kemarahan Warga

Berita Terbaru