Polemik Pasar Tumpah di Bekasi, Jawa Barat.

- Writer

Jumat, 16 Mei 2025 - 21:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bekasi , Nusantara Media, –

Polres Metro Bekasi menggelar Rapat Forum Lalu Lintas pada Jumat (16/5) untuk mengatasi kemacetan parah di Jalan R.E. Martadinata, Desa Cikarang Kota. Aktivitas pasar tumpah di depan Mall SGC memicu kemacetan ini. Meski rapat melibatkan kepolisian, pengelola mall, tokoh masyarakat, dan LSM, dua institusi kunci—Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP Kabupaten Bekasi—justru absen. Ketidakhadiran mereka memicu kritik tajam dari peserta.

Dalam rapat di Kantor Pengelola Mall SGC, UPTD Pasar Cikarang menyatakan bahwa pasar tumpah bukan masuk wilayah kewenangannya. Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mengklaim tugas mereka hanya terbatas pada pengangkutan sampah. Seorang peserta rapat yang enggan disebut namanya menyampaikan kekecewaan: “Ini menyangkut kepentingan publik. Kami sangat kecewa Dishub dan Satpol PP tidak hadir.”

AKBP Alin Kuncoro, Kabag Ops Polres Metro Bekasi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah progresif. Mereka memetakan titik rawan macet dan berencana melakukan uji coba rekayasa lalu lintas dalam waktu dekat. “Kami akan melakukan simulasi arus lalu lintas untuk menemukan pola terbaik sebelum penertiban,” tegas Alin.

LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Bekasi mendesak Pemkab Bekasi tidak hanya fokus pada tindakan represif. Hartono, Humas GMBI Bekasi, menekankan pentingnya revitalisasi Pasar Cikarang dan penyediaan lahan relokasi layak bagi pedagang, terutama penjual sayur. Penertiban tanpa solusi ruang hanya bersifat sementara. Masalah ini buah dari tata kelola ruang yang amburadul,” tegasnya. GMBI juga mengingatkan bahwa 60% pedagang adalah warga berpenghasilan rendah. Tanpa alternatif lokasi, penertiban berisiko picu konflik sosial.

Baca Juga :  Pos PAM Carita dan OKP PPM Pandeglang Bersatu Jaga

Persoalan ini menyoroti kelemahan sistemik di tingkat daerah: tumpang tindih regulasi, koordinasi antarlembaga yang buruk, dan minimnya solusi berkelanjutan bagi sektor informal.

Dr. Rini Setyowati, pemerhati kebijakan publik dari Universitas Indonesia, menyarankan pendekatan terintegrasi. “Penanganan pasar tumpah harus menyinergikan perencanaan tata ruang, pemberdayaan ekonomi, dan sinkronisasi kebijakan pusat-daerah,”  ujarnya.

Penulis : David

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jambret Nekat di Jalan Sersan Idris, HP Warga Raib Padahal Dekat Kantor Polisi
SUBDIT JATANRAS POLDA METRO JAYA RINGKUS 4 OTAK PENCULIKAN DAN PEMBUNUHAN KACAB BRI CEMPAKA PUTIH
Warga villa kencana gelar turnamen futsal
Program SPHP Bulog Sukses Jaga Stabilitas Harga Beras di Indonesia
Pencurian Motor di SDN Telajung 2 Bekasi, Warga Soroti Minimnya Keamanan
Gerombolan Begal Brutal Serang Pengantar Orderan di Bantar Gebang, Korban Luka Bacok
Aset BuMDes Banyu Biru Pandeglang Raib, Laptop Rp70 Juta Belum Diserahkan
Penyambutan Yon TP 842/Badak Sakti di Pandeglang: Simbol Sinergi Pembangunan dan Keamanan

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 22:24 WIB

Jambret Nekat di Jalan Sersan Idris, HP Warga Raib Padahal Dekat Kantor Polisi

Minggu, 24 Agustus 2025 - 22:12 WIB

SUBDIT JATANRAS POLDA METRO JAYA RINGKUS 4 OTAK PENCULIKAN DAN PEMBUNUHAN KACAB BRI CEMPAKA PUTIH

Minggu, 24 Agustus 2025 - 18:27 WIB

Warga villa kencana gelar turnamen futsal

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:47 WIB

Program SPHP Bulog Sukses Jaga Stabilitas Harga Beras di Indonesia

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:14 WIB

Pencurian Motor di SDN Telajung 2 Bekasi, Warga Soroti Minimnya Keamanan

Berita Terbaru

Jawa Barat

Warga villa kencana gelar turnamen futsal

Minggu, 24 Agu 2025 - 18:27 WIB