Riau, Nusantara Media, –
Wakapolda Riau Brigjen Pol Jossy Kusumo menegaskan komitmen kepolisian memberantas premanisme di wilayah hukum Polda Riau. Dalam konferensi pers Operasi Premanisme Lancang Kuning 2025 pada Kamis (15/5/2025), ia menyatakan, “Kami tidak akan memberi ruang bagi aksi premanisme. Segala bentuk kejahatan yang mengganggu keamanan akan kami berantas tanpa kompromi!”
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Asep Dermawan, turut menekankan bahwa kepolisian tidak akan mentolerir intimidasi atau kekerasan oleh kelompok bermodus preman. “Masyarakat harus merasa aman. Ini prioritas kami,” tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama 14 hari (1-14 Mei 2025), operasi Pekat Lancang Kuning berhasil mengamankan 169 tersangka dengan rincian:
– 163 laki-laki dan 6 perempuan.
– 13 pelaku di bawah umur (siswa SMA/SMK kelas 2-3).
– Sebaran usia: 13-17 tahun (13 orang), 18-25 tahun (49 orang), 26-55 tahun (106 orang), dan di atas 55 tahun (4 orang).
Kepolisian menerapkan diversi (penyelesaian di luar pengadilan) untuk 13 pelaku di bawah umur. “Proses ini sesuai Undang-Undang Sistem Peradilan Anak,” jelas Asep Dermawan.
Operasi ini mengungkap beragam tindak kriminal, antara lain:
1. Pencurian dengan pemberatan (20 kasus).
2. Curanmor oleh geng motor bersenjata tajam dan airsoft gun.
3. Penganiayaan berat hingga korban dirawat inap.
4. Pemerasan, pungli, dan pengancaman.
5. Penyalahgunaan narkotika (sabu) dan perdagangan satwa.
Salah satu temuan mencolok adalah aksi geng motor yang beroperasi dengan 30 kendaraan. Kelompok ini kerap membacok korban, merampas ponsel, kamera, hingga sepeda motor. “Mereka menggunakan senjata tajam seperti samurai dan pisau,” papar Asep.
Selain target utama, operasi ini juga mengungkap kasus penggelapan dan penyalahgunaan narkoba. Kepolisian menyita barang bukti berupa:
– 45 senjata tajam (samurai, pisau).
– Airsoft gun dan uang hasil kejahatan.
– Sabu seberat 120 gram serta 23 ponsel korban.
Asep Dermawan menegaskan, operasi ini menjadi bukti kehadiran negara dalam melindungi masyarakat. “Kami terus pantau perkembangan. Premanisme harus punah dari Bumi Lancang Kuning!” tegasnya.
Penulis : Awang Sukowati