POLDA RIAU KONFERENSI PERS KASUS PREMANISME

- Writer

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Riau, Nusantara Media, –

Wakapolda Riau Brigjen Pol Jossy Kusumo menegaskan komitmen kepolisian memberantas premanisme di wilayah hukum Polda Riau. Dalam konferensi pers Operasi Premanisme Lancang Kuning 2025 pada Kamis (15/5/2025), ia menyatakan, “Kami tidak akan memberi ruang bagi aksi premanisme. Segala bentuk kejahatan yang mengganggu keamanan akan kami berantas tanpa kompromi!”

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Asep Dermawan, turut menekankan bahwa kepolisian tidak akan mentolerir intimidasi atau kekerasan oleh kelompok bermodus preman. “Masyarakat harus merasa aman. Ini prioritas kami,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama 14 hari (1-14 Mei 2025), operasi Pekat Lancang Kuning berhasil mengamankan 169 tersangka dengan rincian:
– 163 laki-laki dan 6 perempuan.
– 13 pelaku di bawah umur (siswa SMA/SMK kelas 2-3).
– Sebaran usia: 13-17 tahun (13 orang), 18-25 tahun (49 orang), 26-55 tahun (106 orang), dan di atas 55 tahun (4 orang).

Baca Juga :  Polres Lampung Tengah Gencarkan Penegakan Hukum, Ungkap 21 Kasus Kejahatan di Awal Agustus 2025

Kepolisian menerapkan diversi (penyelesaian di luar pengadilan) untuk 13 pelaku di bawah umur. “Proses ini sesuai Undang-Undang Sistem Peradilan Anak,” jelas Asep Dermawan.

Operasi ini mengungkap beragam tindak kriminal, antara lain:
1. Pencurian dengan pemberatan (20 kasus).
2. Curanmor oleh geng motor bersenjata tajam dan airsoft gun.
3. Penganiayaan berat hingga korban dirawat inap.
4. Pemerasan, pungli, dan pengancaman.
5. Penyalahgunaan narkotika (sabu) dan perdagangan satwa.

Baca Juga :  TK Dusun Satu Kualaraya untuk Generasi Emas Lingga

Salah satu temuan mencolok adalah aksi geng motor yang beroperasi dengan 30 kendaraan. Kelompok ini kerap membacok korban, merampas ponsel, kamera, hingga sepeda motor. “Mereka menggunakan senjata tajam seperti samurai dan pisau,” papar Asep.

Selain target utama, operasi ini juga mengungkap kasus penggelapan dan penyalahgunaan narkoba. Kepolisian menyita barang bukti berupa:
– 45 senjata tajam (samurai, pisau).
– Airsoft gun dan uang hasil kejahatan.
– Sabu seberat 120 gram serta 23 ponsel korban.

Asep Dermawan menegaskan, operasi ini menjadi bukti kehadiran negara dalam melindungi masyarakat. “Kami terus pantau perkembangan. Premanisme harus punah dari Bumi Lancang Kuning!” tegasnya.

Penulis : Awang Sukowati

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dua Jam Setelah Kejadian, Pelaku Pembunuhan IRT di Lampung Utara Ditangkap Polisi
Polres Lampung Selatan Gagalkan Penyelundupan 90,36 Kg Ganja di Pelabuhan Bakauheni
Menteri LHK Tuntut Polri Usut Kekerasan terhadap Jurnalis di Pabrik PT Genesis
Kasus Pelecehan Seksual di Karawang Picu Kemarahan Warga
Polisi Tangkap Empat Pelaku Penculikan Kepala Cabang Bank di Ciracas, Jakarta Timur
BPK Kepri Ungkap Tunggakan Pajak Rp 13,98 Miliar oleh Tiga Perusahaan Tambang di Lingga
Insiden Kekerasan terhadap Wartawan saat Sidak KLHK di PT GRS Banten
Kepala Cabang BRI Cempaka Mas Diduga Diculik dan Dibunuh di Bekasi

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 15:32 WIB

Dua Jam Setelah Kejadian, Pelaku Pembunuhan IRT di Lampung Utara Ditangkap Polisi

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 15:21 WIB

Polres Lampung Selatan Gagalkan Penyelundupan 90,36 Kg Ganja di Pelabuhan Bakauheni

Jumat, 22 Agustus 2025 - 20:44 WIB

Kasus Pelecehan Seksual di Karawang Picu Kemarahan Warga

Jumat, 22 Agustus 2025 - 15:01 WIB

Polisi Tangkap Empat Pelaku Penculikan Kepala Cabang Bank di Ciracas, Jakarta Timur

Kamis, 21 Agustus 2025 - 18:07 WIB

BPK Kepri Ungkap Tunggakan Pajak Rp 13,98 Miliar oleh Tiga Perusahaan Tambang di Lingga

Berita Terbaru

Banten

Turnamen Tenis Pelti Pandeglang Meriahkan HUT RI ke-80

Sabtu, 23 Agu 2025 - 12:27 WIB