Pengganti Paus Fransiskus: Kardinal Prevost Jadi Paus Leo XIV

- Writer

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kardinal Robert Prevost, sebagai Paus Leo XIV, berdiri di balkon Basilika Santo Petrus setelah terpilih dalam konklaf 2025 (Foto: Vatikan Media)

Kardinal Robert Prevost, sebagai Paus Leo XIV, berdiri di balkon Basilika Santo Petrus setelah terpilih dalam konklaf 2025 (Foto: Vatikan Media)

Nusantara Media – Vatikan mencatat sejarah baru pada 8 Mei 2025, ketika Kardinal Robert Francis Prevost memenangkan konklaf di Kapel Sistina sebagai pengganti Paus Fransiskus. Prevost, misionaris Amerika berusia 69 tahun, memilih nama Paus Leo XIV, menjadikannya paus pertama dari Amerika. Setelah Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025, dunia menantikan pemimpin baru bagi 1,4 miliar umat Katolik. Bagaimana Prevost meraih takhta suci, dan apa harapan umat dari kepemimpinannya?

Konklaf 2025: Proses Pemilihan Paus Baru

Pada 7 Mei 2025, 133 kardinal berusia di bawah 80 tahun memulai konklaf di Kapel Sistina untuk memilih pemimpin Gereja Katolik. Mereka mengadakan pemungutan suara dalam kerahasiaan total, sesuai makna konklaf, yaitu “dengan kunci”. Setelah beberapa putaran, asap putih mengepul, mengumumkan kemenangan Paus Leo XIV. Kardinal Kevin Farrell berseru, “Kami memiliki paus!” seperti dilansir Vatican News. Proses ini menegaskan tradisi Vatikan yang ketat.

Siapa Krdinal Robert Prevost?

Robert Prevost, kelahiran Chicago, bergabung dengan ordo Augustinian dan melayani sebagai misionaris di Peru selama puluhan tahun. Ia memimpin kelompok penasehat Paus Fransiskus untuk seleksi uskup sebelum terpilih. Selain itu, Prevost menjabat sebagai Prefek Dikasteri untuk para Uskup sejak 2023, memperkuat reputasinya. “Prevost menunjukkan kerendahan hati dan dedikasi pada pelayanan,” ujar sejarawan Vatikan, Miles Pattenden, kepada Al Jazeera. Oleh karena itu, kardinal ini menjadi pilihan strategis meski mengejutkan.

Signifikansi Paus Leo XIV dari Amerika

Prevost, sebagai Paus Leo XIV, mencetak sejarah dengan menjadi paus pertama dari Amerika Serikat, rumah bagi 70 juta umat Katolik. Pengalamannya di Peru mencerminkan semangat inklusif Paus Fransiskus. Selanjutnya, Reuters melaporkan bahwa Prevost mampu menyeimbangkan diplomasi dan pelayanan pastoral. Meski beberapa kritikus mempertanyakan pengalaman administratifnya, kepemimpinannya berpotensi memperluas dialog global Gereja. Dengan demikian, umat Katolik menyambut langkah bersejarah ini dengan optimisme.

Baca Juga :  China's Growing Influence in International Politics: Implications for the World Order

Warisan Paus Fransiskus dan Tantangan ke Depan

Paus Fransiskus, yang wafat karena stroke dan gagal jantung, mewariskan reformasi progresif, termasuk inklusivitas dan keadilan sosial. Namun, Paus Leo XIV menghadapi tantangan berat, seperti skandal pelecehan seksual dan polarisasi dalam Gereja. Cristina Traina, profesor dari Northwestern University, berkata, “Paus baru harus menyatukan berbagai faksi.” Oleh karena itu, Prevost kemungkinan akan mempertahankan pendekatan pastoral sambil menangani isu konservatif dan progresif secara hati-hati.

Apa yang Diharapkan dari Paus Leo XIV?

Paus Leo XIV diperkirakan memprioritaskan evangelisasi dan pelayanan kepada kaum miskin, sesuai pengalamannya sebagai misionaris. Selain itu, ia mungkin mempererat hubungan Vatikan dengan Amerika Latin dan Asia, kawasan dengan pertumbuhan umat Katolik tercepat. Meski baru menjadi kardinal sejak 2023, Prevost telah membuktikan kemampuan diplomasinya. “Ia memimpin dengan iman kepada Kristus,” tulis Vatican News. Dengan demikian, umat Katolik menantikan gebrakan baru dari kepemimpinannya.

Penulis : Ifan Apriyana

Editor : Admin

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Paus Leo XIV: Tonggak Sejarah Baru Gereja Katolik
Thailand Ramah Kantong: Pilihan Liburan Hemat Favorit Orang Indonesia, 6 Hari Cuma Rp10 Juta!
Pecco Bagnaia Akui Kesulitan Hadapi Marquez Bersaudara
Marc Marquez Kembali Berjaya di Sprint Race GP Spanyol 2025
Bantuan ke Gaza Dibatasi: WFP Ungkap Krisis Kemanusiaan Akut
Harvard University Gugat Trump atas Ancaman Pemotongan Dana
Akibat Perang Tarif AS-China: ​Pasar Saham Global Bergejolak
Petualangan Canro Simarmata ke Annapurna Base Camp: Dari Tanpa Rencana hingga ke Himalaya
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:23 WIB

Pengganti Paus Fransiskus: Kardinal Prevost Jadi Paus Leo XIV

Jumat, 9 Mei 2025 - 05:47 WIB

Paus Leo XIV: Tonggak Sejarah Baru Gereja Katolik

Selasa, 29 April 2025 - 21:13 WIB

Thailand Ramah Kantong: Pilihan Liburan Hemat Favorit Orang Indonesia, 6 Hari Cuma Rp10 Juta!

Senin, 28 April 2025 - 07:00 WIB

Pecco Bagnaia Akui Kesulitan Hadapi Marquez Bersaudara

Sabtu, 26 April 2025 - 20:50 WIB

Marc Marquez Kembali Berjaya di Sprint Race GP Spanyol 2025

Berita Terbaru

Zarco (Foto: MotoGP)

Balap

Zarco dan Marquez Berjaya di Podium MotoGP 2025

Minggu, 11 Mei 2025 - 21:00 WIB

Serikat Karyawan Krakatau Posco Gelar Kursus Kepemimpinan

Banten

Serikat Karyawan Krakatau Posco Gelar Kursus Kepemimpinan

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:08 WIB

Desa Tanah Baru Resmi Bentuk Koperasi Merah Putih

Jawa Barat

Desa Tanah Baru Resmi Bentuk Koperasi Merah Putih

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:05 WIB

Kepulauan Riau

Mengenang masa di tanah suci silaturahmi terus di jalankan.

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:58 WIB

Banten

Polresta Tangerang Tangkap Pelaku Perusakan Bus Primajasa

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:56 WIB