Jakarta, Nusantara Media – Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya memimpin apel pengecekan kesiapan personel dan sarana prasarana (sarpras) Direktorat Samapta (Dit Samapta) Polda Metro Jaya pada Selasa pagi, 6 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan operasional unit strategis tersebut dalam menghadapi tantangan keamanan yang kian dinamis di Ibu Kota.
Dalam apel yang digelar di Markas Polda Metro Jaya, Wakapolda menekankan pentingnya kesiagaan maksimal seluruh personel Dit Samapta. “Kesiapan personel dan sarpras menjadi kunci utama dalam penanganan keamanan skala besar, pengendalian kerumunan, serta antisipasi gangguan kamtibmas. Ini adalah langkah proaktif untuk menjawab kompleksitas ancaman keamanan saat ini,” tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya dalam keterangan resmi.
Dit Samapta, sebagai ujung tombak pengamanan publik, memiliki tanggung jawab krusial meliputi pengawalan VVIP, pengamanan kegiatan publik, hingga penanganan situasi darurat. Pengecekan kekuatan riil personel dan peralatan ini meliputi evaluasi kondisi fisik, kedisiplinan, serta kelengkapan alat pendukung seperti kendaraan patroli, alat pengendalian massa, dan sistem komunikasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakapolda juga menyoroti pentingnya koordinasi antarunit guna meminimalisir celah operasional. “Sinergi dan respons cepat harus menjadi prioritas, terutama dalam situasi krisis yang membutuhkan penanganan terintegrasi,” tambahnya.
Polda Metro Jaya mengungkapkan, inspeksi mendadak dan simulasi penanganan krisis akan rutin dilakukan sebagai bagian dari peningkatan profesionalisme. Langkah ini diharapkan memperkuat kapasitas personel dan memastikan sarpras berfungsi optimal, sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian.
Kegiatan apel kali ini diikuti ratusan personel Dit Samapta yang telah menjalani pembekalan teknis dan taktis. Polda Metro Jaya berkomitmen terus memperbarui strategi pengamanan sesuai perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan teknologi mutakhir untuk mendukung operasional lapangan. Dengan demikian, stabilitas keamanan Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi nasional tetap terjaga.