Penajam, Nusantara Media – Kapal penyeberangan KMP Muhlisa tenggelam di perairan Penajam, Kalimantan Timur, pada Senin (5/5) setelah mengalami kerusakan teknis berupa patahnya poros baling-baling. Insiden terjadi saat kapal sedang melayani rute dari Kariangau (Balikpapan) menuju Penajam.
Menurut kesaksian penumpang, kapal kehilangan daya mesin utama secara tiba-tiba akibat patahnya poros baling-baling, yang memicu kebocoran di lambung kapal. Air laut masuk dengan deras, menyebabkan kapal miring dan memaksa awak kapal menginstruksikan evakuasi darurat.
“Mesin mati total, kapal mulai miring, dan air masuk begitu cepat. Kami panik, tetapi awak kapal segera memandu proses evakuasi,” ujar seorang penumpang yang enggan disebut namanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan pihak pelabuhan segera melakukan operasi penyelamatan. Seluruh penumpang berhasil dipindahkan ke kapal pendukung dan dibawa ke Pelabuhan Penajam tanpa korban jiwa.
Kepala Kantor Basarnas Balikpapan, Ahmad Yudi, menyatakan evakuasi berjalan lancar berkat koordinasi solid antara awak kapal dan tim penyelamat. “Prosedur darurat diaktifkan dengan cepat, sehingga penumpang dapat segera diselamatkan,” tegasnya.
Pihak otoritas pelayaran setempat telah membentuk tim investigasi untuk mengungkap penyebab patahnya poros baling-baling. Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Andi Harun, menegaskan akan melakukan audit menyeluruh terhadap kapal penyeberangan di wilayah tersebut.
“Ini menjadi peringatan penting untuk meningkatkan standar pemeliharaan armada, terutama kapal tua yang masih beroperasi,” katanya.
KMP Muhlisa merupakan kapal penyeberangan vital yang menghubungkan sejumlah pelabuhan di Kalimantan Timur. Insiden ini kembali menyoroti urgensi perbaikan sistem maintenance kapal di Indonesia, khususnya di daerah dengan ketergantungan tinggi pada transportasi laut.
Penulis : David
Editor : Admin