Bantuan ke Gaza Dibatasi: WFP Ungkap Krisis Kemanusiaan Akut

- Writer

Sabtu, 26 April 2025 - 00:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Truk bantuan yang terhenti di perbatasan Gaza, bantuan ke Gaza dibatasi oleh Israel - Nusantara Media

Truk bantuan yang terhenti di perbatasan Gaza, bantuan ke Gaza dibatasi oleh Israel - Nusantara Media

Gaza, Nusantara MediaBantuan ke Gaza terus dibatasi oleh Israel, memicu krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Ratusan ribu warga, termasuk anak-anak dan lansia, kini mengalami kelaparan akut. Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan bahwa stok makanan di Gaza hampir habis, dan distribusi bantuan semakin sulit karena minimnya izin masuk dari Israel.

“Israel tidak hanya menunda, tetapi secara sistematis membatasi bantuan yang sangat dibutuhkan,” tegas juru bicara WFP.

Pembatasan Bantuan ke Gaza dan Alasan Keamanan

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemerintah Israel membantah membatasi bantuan ke Gaza secara sepihak. Mereka menyebut tindakan tersebut sebagai bagian dari prosedur keamanan. Setiap truk bantuan harus melewati pemeriksaan ketat untuk mencegah penyelundupan senjata. Namun, sistem ini menyebabkan keterlambatan serius dalam penyaluran makanan dan obat-obatan penting.

Baca Juga :  Tragedi Brutal di Penang: Migran Aceh Tamiang Tewas Dikeroyok Massa Tiga Negara

Laporan dari OCHA (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) menyebutkan bahwa hanya sebagian kecil dari truk bantuan yang berhasil masuk setiap harinya. Jumlah tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk Gaza yang kini bergantung sepenuhnya pada bantuan internasional.

Tekanan Global agar Jalur Bantuan Dibuka

PBB, Uni Eropa, dan organisasi kemanusiaan seperti Médecins Sans Frontières mendesak Israel membuka jalur bantuan ke Gaza tanpa syarat. Mereka memperingatkan bahwa jika situasi ini terus berlanjut, dunia bisa menghadapi bencana kemanusiaan terbesar dalam satu dekade.

“Anak-anak kelaparan. Orang tua jatuh sakit karena kekurangan gizi. Dunia tidak boleh diam,” ujar perwakilan Médecins Sans Frontières.

Suara dari Warga Gaza

Baca Juga :  China's Growing Influence in International Politics: Implications for the World Order

Di lapangan, warga Gaza hidup dalam ketidakpastian. Seorang ibu di Khan Younis mengungkapkan bahwa anak-anaknya menangis setiap malam karena lapar. Mereka berharap dunia melihat penderitaan mereka dan mendesak agar bantuan ke Gaza segera masuk tanpa hambatan.

Bantuan ke Gaza Sangat Mendesak

Situasi saat ini menunjukkan bahwa bantuan ke Gaza tidak bisa ditunda lagi. Organisasi lokal dan internasional seperti Palang Merah Internasional terus berupaya menyalurkan bantuan. Namun, tanpa akses yang terbuka, upaya tersebut sulit membuahkan hasil maksimal.

Untuk berita lain seputar isu kemanusiaan dan geopolitik, baca juga artikel kami tentang Dampak Blokade Terhadap Kesehatan di Wilayah Konflik dan Respons Global terhadap Krisis Kemanusiaan.

Penulis : Ifan Apriyana

Editor : Admin

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa M 7,8 Guncang Kamchatka, Rusia, Berpotensi Tsunami
Telah terjadi Penembakan terhadap `Charlie Kirk,` pemimpin opini konservatif pro-Israel, secara langsung di Utah, Amerika Serikat
Gubernur Lampung Dorong Ekspor Kopi Robusta UMKM ke Amerika Serikat
Kementerian Kehutanan Targetkan Populasi Kedua Badak Jawa pada 2029
Konvoi Kembara Merdeka 2025 Berjaya Semarakkan Patriotisme di Kampung Orang Asli Sungai Layau
Tragedi Brutal di Penang: Migran Aceh Tamiang Tewas Dikeroyok Massa Tiga Negara
Prabowo-Trump Sepakat Mulai Era Baru Perdagangan RI-AS
Tarif Impor AS-Indonesia Ancam Daya Saing Teknologi Lokal

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 02:42 WIB

Gempa M 7,8 Guncang Kamchatka, Rusia, Berpotensi Tsunami

Jumat, 12 September 2025 - 07:02 WIB

Telah terjadi Penembakan terhadap `Charlie Kirk,` pemimpin opini konservatif pro-Israel, secara langsung di Utah, Amerika Serikat

Rabu, 27 Agustus 2025 - 22:28 WIB

Gubernur Lampung Dorong Ekspor Kopi Robusta UMKM ke Amerika Serikat

Selasa, 26 Agustus 2025 - 12:49 WIB

Kementerian Kehutanan Targetkan Populasi Kedua Badak Jawa pada 2029

Senin, 18 Agustus 2025 - 18:27 WIB

Konvoi Kembara Merdeka 2025 Berjaya Semarakkan Patriotisme di Kampung Orang Asli Sungai Layau

Berita Terbaru