Jakarta, Nusantara Media – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, netizen melayangkan gelombang kritik dan memberikan dislike terhadap video pidatonya di YouTube. Ironisnya, pada saat yang bersamaan, film animasi Jumbo yang ia dukung justru menuai kesuksesan besar.
Studio lokal berhasil mencuri perhatian lewat film animasi Jumbo. Mereka mengangkat tema sosial dan budaya yang dekat dengan masyarakat. Alhasil, film ini menarik minat penonton dari berbagai kalangan.
Selain itu, keberhasilan Jumbo membuktikan bahwa industri film Indonesia terus mengalami kemajuan. Para sineas lokal kini mampu menciptakan karya berkualitas tinggi yang bisa bersaing secara global.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi lain, pidato Gibran yang tayang di kanal YouTube resmi Wapres RI menuai kontroversi. Video berjudul “Wapres Gibran Rakabuming Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Tingkatkan Sinergi” sempat masuk trending. Namun, jumlah dislike-nya meningkat drastis dan memicu perdebatan di kalangan netizen.
Netizen meluapkan kekecewaan mereka di kolom komentar. Mereka menilai isi pidato tersebut terlalu normatif dan tidak menyentuh persoalan yang mereka hadapi sehari-hari.
Komentar Pedas Netizen
Beberapa komentar yang menjadi viral antara lain:
-
“Daripada pidato kosong, lebih baik turun langsung ke lapangan!”
-
“Kami butuh aksi nyata, bukan sekadar retorika.”
-
“Video ini cuma bukti pencitraan semata.”
Respons Gibran yang Mengejutkan
Sebelumnya, Gibran pernah menanggapi kritik dengan santai. Ia mengatakan, “Justru haters itu yang paling perhatian.” Meskipun begitu, hingga kini ia belum memberikan respons langsung terhadap video yang viral tersebut.
Dampak terhadap Citra Publik
Akibat kejadian ini, banyak pihak mulai mempertanyakan jarak antara citra media dan kenyataan di lapangan. Publik kini menaruh harapan yang lebih tinggi pada para pemimpin, terutama dalam hal aksi nyata.
Lebih lanjut, situasi ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat tidak bisa dibangun hanya dengan retorika. Para pejabat dituntut untuk turun langsung, mendengar suara rakyat, dan memberikan solusi konkret.
Penulis : Ifan Apriyana
Editor : Admin