Cikarang Barat, Nusantara Media –Pemerintah Kecamatan Cikarang Barat bersama TNI, Polri, dan instansi terkait menggelar “Pembinaan Linmas se-Kecamatan Cikarang Barat” di Lapangan Kelurahan Telaga Asih, Selasa 22 April 2025. Kegiatan ini menjadi contoh nasional dalam memperkuat peran Linmas (Perlindungan Masyarakat) sebagai ujung tombak keamanan lingkungan berbasis komunitas.
Acara dihadiri ratusan anggota Linmas dari 10 desa/kelurahan, dipimpin langsung oleh Camat Cikarang Barat , Lukaman Hakim, AP., MM, serta melibatkan pembina dari TNI, termasuk ,Serma Roji dan Serka Iwan S. Turut hadir perwakilan Polres Bekasi dan Kodim 0509 Kabupaten Bekasi, menandakan kolaborasi kuat antara sipil dan aparat keamanan.
Camat Lukaman Hakim dalam sambutannya menegaskan, “Linmas bukan hanya mitra, tetapi garda terdepan dalam pencegahan konflik, bencana, dan gangguan keamanan di tingkat RT/RW. Melalui pembinaan ini, kami ingin membangun SDM Linmas yang tangguh, disiplin, dan responsif terhadap dinamika masyarakat.”
Mayor Agus Subiyanto (Danramil Cikarang Barat) menambahkan, “Sinergi TNI-Polri dengan Linmas adalah kunci menciptakan keamanan yang holistik. Kami berkomitmen mendukung program serupa di seluruh Indonesia agar tercipta “early detection system” berbasis warga.”
Pelatihan ini mencakup materi:
1. Penanganan darurat bencana dan kebakaran.
2. Teknik pengawasan lingkungan berbasis teknologi.
3. Koordinasi dengan aparat keamanan dalam penegakan hukum.
4. Pembentukan *posko Linmas* terintegrasi dengan sistem *e-reporting* keamanan.
Kegiatan ini mendapat sorotan Kementerian Dalam Negeri sebagai model penguatan SDM kebencanaan dan keamanan berbasis komunitas. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Dr. Bahtiar, M.Si., dalam keterangan terpisah menyatakan, “Pola kolaborasi TNI-Polri-Linmas seperti di Cikarang Barat perlu direplikasi di 8.500 kecamatan se-Indonesia. Ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 5/2024 tentang Penguatan Desa Tangguh Bencana.”
Data BNPB mencatat, 70% penanganan darurat di tingkat desa selama 2024 melibatkan Linmas. Namun, hanya 30% anggota Linmas yang terlatih profesional. Pelatihan berskala nasional seperti ini diharapkan menutup kesenjangan tersebut.
Meski diapresiasi, pengamat kebijakan publik, Dr. Anita Wijaya mengingatkan, “Pemerintah perlu memastikan keberlanjutan program, termasuk alokasi anggaran dan pembekalan alat pendukung seperti “drone” pemantau dan aplikasi “crowdsourcing” laporan warga.”
Kegiatan ini ditutup dengan simulasi penanganan konflik massa dan bencana banjir, menunjukkan peningkatan kapasitas Linmas dalam respons cepat. Ke depan, Pemkab Bekasi berencana membentuk “Sekolah Linmas” berstandar nasional untuk mencetak kader terlatih.
Penulis : David
Editor : Admin