Dokter Residensi Unpad Diduga Perkosa Pasien di RSHS Bandung

- Writer

Minggu, 13 April 2025 - 00:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangsel, Nusantara Media, -Priguna Anugrah, 31 tahun, seorang dokter residen anestesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pihak kepolisian. Korban adalah seorang pasien berinisial FH, 21 tahun.

Priguna Anugrah diduga melakukan pemerkosaan terhadap FH, pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 18 Maret 2025, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Penahanan tersangka dilakukan, Sabtu, 12 April 2025, setelah pemeriksaan intensif. Dugaan terjadi di Gedung MCHC RSHS Bandung, tepatnya di ruang nomor 711.

Menurut keterangan korban, pelaku meminta korban menjalani transfusi darah tanpa didampingi keluarga. Korban kemudian diminta berganti pakaian operasi dan disuntik cairan yang menyebabkan kehilangan kesadaran. Setelah sadar, korban merasakan perih di bagian tubuhnya dan melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jawa Barat.

Polda Jawa Barat menjerat pelaku dengan Pasal 6 huruf c Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Namun, Dosen Pidana Fakultas Hukum Universitas Pamulang, Halimah Humayrah Tuanaya, berpendapat bahwa polisi kurang tepat jika hanya menggunakan pasal tersebut.

Halimah menyarankan agar polisi juga menerapkan Pasal 15 ayat 1 huruf b dan Pasal 15 ayat 1 huruf j UU TPKS, yang mengatur tentang pemberatan pidana karena pelaku adalah tenaga kesehatan dan korban dalam keadaan tidak berdaya. Jika pasal-pasal ini diterapkan, ancaman pidana penjara maksimal bagi pelaku dapat mencapai 16 tahun.

Baca Juga :  Kritik Tajam Terhadap Camat Sukaresmi Pers Dilarang Meliput

Halimah juga mengingatkan agar polisi memperhatikan hak-hak korban yang telah diatur dalam UU TPKS, seperti hak penguatan psikologis, hak atas pelayanan kesehatan, hak atas restitusi dari pelaku, dan hak-hak lainnya. Untuk pemenuhan hak-hak korban, polisi dapat berkoordinasi dengan UPTD PPA Jawa Barat dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.

Penulis : Sandi

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perbaikan Jalan Poros Kabupaten, Bukti Kekuatan Gotong Royong
Balita Hanyut di Sungai Cikihiang Pandeglang Meninggal Dunia
Dua Keluarga di Serang Terima Rumah Baru Rehabilitasi RTLH
Polsek Rajeg Tangkap 3 Pelaku Pencurian dengan Kekerasan,
Pengaduan Warga Berujung Penutupan Tambak di Pandeglang
Satresnarkoba Polresta Tangerang Amankan 94.450 Butir Obat Terlarang
Gubernur Banten Ajak Warga Aktif Memilih 19 April
Pemprov Banten Siap Sukseskan Latsitardanus XLV 2025
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 18:12 WIB

Perbaikan Jalan Poros Kabupaten, Bukti Kekuatan Gotong Royong

Jumat, 18 April 2025 - 17:19 WIB

Balita Hanyut di Sungai Cikihiang Pandeglang Meninggal Dunia

Kamis, 17 April 2025 - 21:45 WIB

Dua Keluarga di Serang Terima Rumah Baru Rehabilitasi RTLH

Kamis, 17 April 2025 - 14:08 WIB

Polsek Rajeg Tangkap 3 Pelaku Pencurian dengan Kekerasan,

Kamis, 17 April 2025 - 12:43 WIB

Pengaduan Warga Berujung Penutupan Tambak di Pandeglang

Berita Terbaru

Kepulauan Riau

Ratusan Perangkat Desa di Lingga Gelar Aksi

Sabtu, 19 Apr 2025 - 00:09 WIB

Batam

Jelang PSU Kabupaten Serang, 2 Orang Ditangkap

Jumat, 18 Apr 2025 - 22:20 WIB

Nasional

KNPI Cilograng dan Perpam Lebak Gelar Santunan Anak Yatim

Jumat, 18 Apr 2025 - 18:40 WIB