Banten, Nusantara Media – Gubernur Banten Andra Soni berpartisipasi dalam kegiatan Panen Raya Serentak yang dilaksanakan secara virtual bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Kegiatan ini melibatkan 14 provinsi dan bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian serta kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Acara panen raya ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari Provinsi Banten, termasuk:
– Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto
– Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Andrian Susanto
– Ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim
– Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria
– Danlanal Kolonel Laut Arif Rahman
– Forkopimda Provinsi Banten
Kegiatan panen berlangsung di Desa Pamengkang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Dalam acara tersebut, para pejabat daerah menunjukkan dukungan mereka terhadap sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah melakukan panen padi menggunakan mesin pemanen combine modern, Gubernur Andra Soni memantau penyerapan hasil panen oleh Perum Bulog. Ia mengungkapkan bahwa harga Gabah Kering Panen (GKP) yang diserap oleh Bulog ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, sebuah langkah strategis untuk memastikan kesejahteraan petani.
“Tadi juga saya dapat laporan dari Gapoktan bahwa harga jual gabah yang diserap oleh Bulog adalah Rp6.500 per kilogram,” ungkapnya dengan tegas.
Andra menekankan pentingnya penerapan harga ini secara merata kepada seluruh petani agar tidak ada lagi yang menjual hasil panennya di bawah harga tersebut. Ia juga meminta para petani dan Gapoktan untuk aktif melaporkan jika ada pihak-pihak yang membeli gabah dengan harga lebih rendah dari ketetapan tersebut.
Gubernur Andra Soni menegaskan komitmen Pemprov Banten untuk terus meningkatkan hasil produksi pertanian melalui berbagai upaya seperti penambahan bantuan alat dan mesin pertanian serta akses jalan menuju pusat-pusat pertanian.
“Luas hasil panen kita tahun 2024 mencapai 299.000 hektar dengan produksi sekitar 1,5 juta ton padi,” jelasnya optimis. “Dengan penambahan Alsintan dan mekanisasi pada tahun 2025 ini diprediksi akan meningkat menjadi 530.000 hektar dengan produksi mencapai 2,8 juta ton.”
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten Agus M Tauchid menyatakan keyakinannya bahwa target tersebut akan tercapai berkat pengelolaan faktor-faktor penentu produksi padi seperti ketersediaan air melalui optimalisasi irigasi.
“Kami bersama dinas teknis terkait sedang melakukan optimalisasi sejumlah irigasi sehingga pasokan ketersediaan air bisa tercukupi dengan baik,” tambahnya menjelaskan langkah-langkah konkret yang sedang dilakukan pemerintah daerah.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemprov Banten berharap dapat mendukung kesejahteraan petani sekaligus memastikan ketahanan pangan daerah maupun nasional ke depannya. Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat tani serta dukungan dari lembaga-lembaga terkait seperti Perum Bulog, harapannya adalah menciptakan ekosistem pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Penulis : Admin