Pandeglang. Nusantara .media – Jembatan penghubung di Kampung Belengbeng, RT/RW 004/002, Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten, yang merupakan akses utama bagi warga setempat, telah ambruk selama beberapa tahun. Hingga kini, belum ada upaya perbaikan dari pemerintah daerah.
Jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar 2 meter ini menjadi jalur vital bagi warga untuk bekerja, anak-anak bersekolah, dan aktivitas lainnya. Selain jembatan yang rusak, kondisi jalan menuju kampung juga memprihatinkan. Jalan yang masih berbatu dan belum diperbaiki selama puluhan tahun kini dipenuhi lubang. Saat musim hujan, jalanan menjadi sangat licin dengan genangan air yang membahayakan pengguna jalan.
Karena belum ada tindakan dari pemerintah, warga setempat secara swadaya berusaha memperbaiki jembatan menggunakan bambu dan kayu. Upaya ini dilakukan agar jembatan tetap bisa dilalui, meskipun kondisi tersebut jauh dari standar keamanan. Jembatan ini menjadi satu-satunya akses bagi warga Kampung Belengbeng menuju Kampung Citarik. Sayangnya, jembatan darurat ini kerap rusak akibat banjir besar yang sering melanda daerah tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mulya (16), seorang pelajar kelas XI, mengungkapkan kesulitannya akibat kondisi jembatan tersebut. “Setiap kali jembatan diterjang banjir, saya tidak bisa pergi ke sekolah karena ini satu-satunya akses yang bisa dilewati,” tuturnya.
Warga berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jembatan dan infrastruktur jalan di wilayah tersebut. Jika tidak, keselamatan serta mobilitas masyarakat, terutama anak-anak sekolah, akan terus terhambat.
Penulis : Sandi