Pekanbaru, Nusantara Media – Tunda bayar mencapai Rp 2,2 triliun di Provinsi Riau membuat Gubernur Riau Abdul Wahid pusing tujuh keliling. Bahkan, Wahid mengaku tidak tahu mencari uang dari mana untuk menutupi.
Tunda bayar Rp 2,2 triliun terungkap dalam Forum Konsultasi Publik Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 dan RKPD Riau 2026 di Gedung Daerah Balai Serindit pada 12 Maret 2025.
Abdul Wahid mengungkapkan dalam forum yang disiarkan secara live tersebut, bahwa ia belum pernah menemukan kasus tunda bayar sebesar triliunan rupiah sebelumnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wahid terkejut saat mengetahui tunda bayar mencapai Rp 2,2 triliun, jumlah yang ia anggap jauh lebih besar dari sebelumnya.
“Saya belum pernah menemukan ada tunda bayar Rp 2,2 triliun, belum pernah. Paling ada Rp 200 miliar, Rp 250 miliar,” ujarnya seperti dilihat detikSumut, Senin (17/3/2025).
Ia menegaskan bahwa dalam sejarah berdirinya Provinsi Riau, tunda bayar sebesar itu belum pernah terjadi, hingga membuatnya merasa sangat kebingungan.
“Belum pernah sejarah sepanjang Provinsi Riau. Ini membuat kepala saya pusing tujuh keliling, mencari duitnya dari mana ini,” ungkap Wahid.
Wahid tidak tinggal diam menghadapi persoalan ini. Ia telah meneliti seluruh lembar kerja setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mencari solusi.
Namun, meskipun Pemprov Riau menghapus seluruh kegiatan tahun 2025, anggaran tetap tidak mencukupi untuk menutupi tunda bayar.
“Saya kemarin sudah buka lembar kerja teman-teman OPD. Dinolkan pun kegiatan tahun ini tidak cukup membiayai tunda bayar,” ujarnya.
Sebagai Ketua PKB Riau, Wahid berusaha mencari jalan keluar, termasuk mempertimbangkan pemotongan tunjangan bagi 21 ribu ASN di lingkungan Pemprov Riau. Beban keuangan daerah yang genting serta tunda bayar Rp 2,2 triliun membuatnya sulit tidur.
Demi menuntaskan masalah ini, Wahid berkomitmen mengambil langkah berani agar tunda bayar tidak terus berlanjut ke tahun berikutnya.
“Biar kebijakan saya tidak populer tidak ada masalah, yang penting persoalan selesai. Saya sebagai pemimpin harus tegas dan berani bertanggung jawab,” tegasnya.
Penulis : Ikhwan Rahmansyaf
Editor : Redaksi