BEKASI NUSANTARA.MEDIA – Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu mengungkapkan kekecewaannya terhadap perlakuan aparat kepolisian di Polres Metro Bekasi telah menjadi viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan ibu tersebut yang datang dengan niat baik untuk menanyakan alasan penahanan adiknya, namun justru mengalami perlakuan yang dianggap tidak pantas.
Dalam video yang kini telah ditonton jutaan kali, ibu tersebut mengungkapkan, “Saya datang baik-baik saja, cuma mau tahu kenapa adik saya ditahan. Tapi kenapa saya malah diperlakukan seperti ini?! Ini benar-benar tidak adil!” Suaranya yang penuh emosi mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap sikap aparat kepolisian.
Ibu Ida Farida tersebut adalah seorang warga yang merasa dirugikan oleh tindakan oknum polisi di Polres Metro Bekasi. Meskipun namanya belum diungkap, video curhatannya telah menarik perhatian publik dan memicu reaksi dari netizen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kejadian ini terjadi di Polres Metro Bekasi, dan video tersebut mulai viral pada Selasa, 18 Maret 2025, namun dalam beberapa hari terakhir. Media sosial seperti X dan Instagram menjadi platform utama penyebaran video ini.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan tindakan arogan aparat kepolisian yang viral di media sosial. Banyak netizen yang merasa geram dan meminta agar tindakan ini diselidiki lebih lanjut. Salah satu komentar dari netizen dengan akun @MataElang menegaskan, “Ini sudah keterlaluan! Polisi seharusnya melindungi, bukan malah menindas!”
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari Polres Metro Bekasi mengenai insiden ini. Publik menunggu tanggapan dan klarifikasi dari pihak kepolisian untuk mengetahui kebenaran di balik video viral tersebut.
Kejadian ini menjadi sorotan publik dan diharapkan dapat menjadi momentum bagi reformasi internal di tubuh kepolisian. Netizen berharap agar tindakan semena-mena dari oknum polisi tidak terulang kembali dan keadilan dapat ditegakkan. Apakah ada tindakan lanjutan dari pihak berwenang? Hanya waktu yang akan menjawab.
Penulis : David perjalanan wijaya
