Indonesia Kembali Alami Penurunan Indeks Demokrasi, Politik Dinasti Jadi Sorotan

- Writer

Minggu, 16 Maret 2025 - 08:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Presiden Prabowo Subianto bersama Mantan Presiden SBY dan Jokowi saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara (CNN Indonesia)

Foto Presiden Prabowo Subianto bersama Mantan Presiden SBY dan Jokowi saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara (CNN Indonesia)

Indonesia mencatat skor rendah dalam dua aspek penting Indeks Demokrasi, yaitu budaya politik dan kebebasan sipil.

Laporan terbaru dari The Economist Intelligence Unit (EIU) mengungkap bahwa Indonesia hanya memperoleh skor 6,44 pada Indeks Demokrasi 2024.

Angka ini menunjukkan tren penurunan yang terus berlanjut dalam sistem demokrasi Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peringkat Indonesia mengalami penurunan dari 56 ke 59 dalam analisis terhadap 167 negara. Pada 2023, Indonesia mencatat skor 6,53, sedangkan pada 2022, skornya mencapai 6,71.

Penurunan ini menempatkan Indonesia dalam kategori flawed democracy atau demokrasi cacat selama tiga tahun berturut-turut. Kondisi ini mencerminkan minimnya perbaikan dalam penerapan prinsip demokrasi di Indonesia.

Laporan EIU menyoroti lima aspek dalam penilaian demokrasi global, yaitu proses pemilihan dan pluralisme, fungsi pemerintahan, partisipasi politik, budaya politik, serta kebebasan sipil.

“Pada tahun 2024, dua kategori yang mencatatkan penurunan terbesar adalah fungsi pemerintahan dan proses pemilihan serta pluralisme,” tulis EIU dalam dokumen yang diterima oleh Tempo, Rabu, 5 Maret 2025.

Baca Juga :  Skandal Korupsi Minyak Mentah oleh Pertamina Rugikan Negara Rp 193,7 T, Kejagung: Itu Baru Hitungan 2023

Dalam dua kategori penilaian, Indonesia mencetak angka buruk. Budaya politik hanya memperoleh skor 5, sedangkan kebebasan sipil sedikit lebih tinggi di angka 5,29.

EIU juga menyoroti berbagai faktor yang memengaruhi demokrasi di Indonesia sepanjang 2024, terutama dalam pelaksanaan pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan pemilihan kepala daerah.

Politik Dinasti dan Penurunan Demokrasi di Indonesia

Fenomena politik dinasti menjadi salah satu kekhawatiran utama. Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden dipandang sebagai indikasi kuat dari konsolidasi kekuasaan dalam lingkup politik keluarga.

“Aliansi Prabowo dengan pendahulunya (Jokowi) telah menimbulkan kekhawatiran tentang sentralisasi kekuasaan dan kurangnya pengawasan serta keseimbangan,” kata EIU.

Baca Juga :  Revisi UU TNI Rapat Tertutup di Hotel Mewah Picu Kontroversi

EIU juga melihat tren politik dinasti berkembang di berbagai negara ASEAN. Thailand mengalami situasi serupa ketika putri mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra terpilih sebagai Perdana Menteri termuda pada Agustus 2024.

Di Filipina, putra mantan diktator Ferdinand Marcos dan putri mantan Presiden Rodrigo Duterte berhasil menguasai pemerintahan tertinggi di negara itu.

Penurunan skor demokrasi Indonesia memperlihatkan bahwa upaya perbaikan sistem politik masih menghadapi tantangan besar.

Ancaman terhadap Masa Depan Demokrasi Indonesia

Kemunduran demokrasi ini menjadi alarm bagi Indonesia. Tanpa reformasi nyata, kebebasan sipil dan keadilan politik berisiko semakin tergerus oleh kepentingan kekuasaan.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengancam masa depan demokrasi, memperlebar jurang ketidakpercayaan rakyat terhadap sistem pemerintahan, dan menghambat upaya membangun kembali demokrasi yang lebih kuat dengan komitmen pada transparansi, keadilan, serta partisipasi politik yang inklusif.

Penulis : Ikhwan Rahmansyaf

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Baznas Pandeglang Dan Pemerintah Desa Bangun RTLH
Bupati Lingga Diduga Langgar Larangan Perjalanan Luar Negeri
Anggota DPRD Banten Tertipu, Pelaku Klaim Jual Tanah Palsu
Amir Hamzah Respon Keluhan Masyarakat Tutup TPSA
Polsek Rajeg Tangkap 3 Pelaku Pencurian dengan Kekerasan,
Pengaduan Warga Berujung Penutupan Tambak di Pandeglang
PSU Serang, Polresta Tangerang Turunkan 61 Personel BKO
Gubernur Banten Ajak Warga Aktif Memilih 19 April
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 12:51 WIB

Baznas Pandeglang Dan Pemerintah Desa Bangun RTLH

Jumat, 18 April 2025 - 01:48 WIB

Bupati Lingga Diduga Langgar Larangan Perjalanan Luar Negeri

Kamis, 17 April 2025 - 22:47 WIB

Anggota DPRD Banten Tertipu, Pelaku Klaim Jual Tanah Palsu

Kamis, 17 April 2025 - 21:59 WIB

Amir Hamzah Respon Keluhan Masyarakat Tutup TPSA

Kamis, 17 April 2025 - 14:08 WIB

Polsek Rajeg Tangkap 3 Pelaku Pencurian dengan Kekerasan,

Berita Terbaru

Nasional

Baznas Pandeglang Dan Pemerintah Desa Bangun RTLH

Jumat, 18 Apr 2025 - 12:51 WIB

Jawa Barat

Kepergok Mencuri Motor di Alfamidi Bekasi, Remaja Babak Belur

Jumat, 18 Apr 2025 - 02:44 WIB

Nasional

Bupati Lingga Diduga Langgar Larangan Perjalanan Luar Negeri

Jumat, 18 Apr 2025 - 01:48 WIB

Lampung

Kapolda Lampung Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat PNS Polri

Jumat, 18 Apr 2025 - 01:25 WIB

Lampung

Residivis Curanmor Melawan Saat Ditangkap

Jumat, 18 Apr 2025 - 01:15 WIB