Pandeglang, Nusantara .Media– Sebuah tongkang yang mengangkut muatan batu bara mengalami insiden kandas di perairan Teluk Labuan, Pandeglang,Jumat, 7 Maret 2025, sekitar pukul 1:00 WIB. Kejadian ini mengejutkan para nelayan dan warga setempat yang melihat tongkang tersebut terjebak di tengah gelombang.
Tongkang yang terjebak terlihat membawa tumpukan batu bara, dan hingga saat ini, penyebab pasti dari insiden ini masih belum diketahui. Tim penyelamat dan pihak berwenang setempat sedang melakukan investigasi untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kandasnya kapal tersebut.
Tongkang yang kandas tersebut terlihat membawa tumpukan batu bara. Warga sekitar mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai potensi pencemaran lingkungan jika muatan batu bara tumpah ke laut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Noprian Antoni, Kesyahbandaran KUPP Kelas III Labuhan, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Angkatan Laut dan agen kapal sejak malam kejadian. “Semalam kita bersama Angkatan Laut memonitor situasi, memang angin dan hujan kencang,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa informasi dari nahkoda menunjukkan bahwa cuaca sangat buruk, dengan angin kencang dan ombak besar yang mengganggu stabilitas kapal.
Nani, selaku agen PT. Pelayaran Pesona Banyubiru, menyatakan bahwa kejadian ini murni disebabkan oleh faktor cuaca. “Tragedi ini akibat faktor cuaca, dan kita tidak bisa memprediksi kejadian alam seperti ini. Kapal itu memang terbawa angin, dan kami sudah berusaha menariknya kembali ke tengah laut,” jelasnya. Nani juga menjelaskan bahwa setelah proses berlabuh, terjadi masalah pada mesin di sisi kiri kapal, yang menyebabkan kapal tidak stabil dan akhirnya kandas.
Nani mengonfirmasi bahwa tongkang tersebut mengangkut batu bara dengan tujuan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Meskipun informasi mengenai kejadian diterima sekitar pukul 01:00 WIB,
Lebih lanjut, Nani memastikan bahwa seluruh awak kapal selamat dan tidak ada kebocoran pada tongkang. “Evakuasi sudah kami lakukan sejak pagi, dan bahkan siang hari, kapal sudah tidak terapung.
Upaya bantuan sempat terhenti karena tali yang membelit propeller kapal. “Tadi siang kami sudah melakukan evakuasi dan pengambilan tali yang terjebak di baling-baling. Kami berusaha untuk menarik kapal, tetapi prosesnya terhambat karena waktu yang semakin sore,” tambah Nani.
Penulis : U. Suryana