Jakarta. Nusantara.media. – Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendayam, menjelaskan bahwa berdasarkan perhitungan hisab, kemunculan
“Pada peta dunia, ketinggian hilal sudah sangat signifikan. Di seluruh wilayah dunia, yang paling timur saja berada pada ketinggian 1 derajat, sementara yang paling barat mencapai 14 derajat. Di wilayah Indonesia, kami mencatat angka yang cukup baik, dengan ketinggian hilal mencapai 3,2 derajat di satu lokasi dan
Lebih lanjut, Cecep menambahkan bahwa di Indonesia, posisi hilal telah memenuhi kriteria yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Kriteria tersebut mensyaratkan ketinggian
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berdasarkan kriteria MABIMS, pada tanggal 29 Syaban 1446 H atau 28 Februari 2025 M, posisi hilal di wilayah NKRI telah memenuhi kriteria tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Dengan demikian, secara hisab, tanggal 1 Ramadhan
Meskipun demikian, hasil hisab ini masih bersifat prediksi. Keputusan resmi mengenai penetapan 1 Ramadhan 1446 H akan diumumkan setelah sidang isbat yang mempertimbangkan hasil rukyatul hilal (pengamatan hilal) yang dilakukan di berbagai titik di seluruh Indonesia. Sidang isbat ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari ormas Islam, ahli astronomi, dan pihak terkait lainnya, untuk
Dengan demikian, umat Islam di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.
Penulis : Tim Nusantara.media