Pandeglang, Nusantara.Media – Di tengah keramaian dan kebahagiaan yang menyelimuti penerima bantuan program PKH dan BPNT di Kecamatan Carita, terdapat satu kisah pilu yang menyentuh hati. Enik (60), seorang warga Kampung Susukan, Rt.10/Rw.003, hanya bisa terdiam dan menyaksikan dari kejauhan saat tetangganya menerima bantuan yang sangat diharapkan.
Hari ini, sebanyak 2.898 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Carita, Pandeglang. Banten. berkumpul di Kantor Desa Sukarame untuk menerima bantuan yang disalurkan oleh PT.Pos. Wajah-wajah berseri dan senyum kepuasan tampak jelas di antara mereka, saat uang bantuan diserahkan oleh petugas PT.Pos, disaksikan oleh aparat dan perangkat desa. Namun, di sudut lain, Enik hanya bisa menatap dengan penuh harapan yang tak terwujud.
Seorang warga, Ade, yang merupakan kerabat Enik, mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam terhadap kondisi Enik. “Tinggal sendiri, pak. Kaki dan tangannya lumpuh. Untuk makan sehari-hari, ya dari belas kasihan warga sekitar. Kasihan, dan belum pernah mendapat bantuan apapun dari Pemerintah,” ungkapnya dengan nada sedih.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ade menambahkan bahwa ia telah berupaya memberikan informasi kepada aparat dan perangkat desa agar Enik mendapatkan perhatian dan bantuan yang layak. “Ini yang dapat bantuan hari ini semua orang mampu, sehat. Banyak yang datang dengan motor bagus-bagus, pakai emas di gelang dan kaki. Tapi yang lumpuh dan tinggal sendiri, makan saja susah, kok tidak mendapatkan bantuan apapun,” tegasnya.
Media ini berusaha meninjau keberadaan Enik, dan saat tiba di lokasi, banyak warga yang berbagi cerita tentangnya. “Benar, pak. Kasihan ibu Enik, sama sekali tak pernah dapat bantuan apapun dari Program Pemerintah,” kata salah satu warga di kediaman Enik.
Saat media ini mengonfirmasi kepada Enik, ia mengungkapkan, “Belum pernah dapat bantuan apapun, pak. Biar saja lah, saya mah berserah diri saja pada Allah.” Suara lembutnya menyiratkan kepasrahan yang mendalam, meski hatinya mungkin penuh harapan.
Kepala Desa Sukarame, Endang, saat dihubungi, menyatakan bahwa dirinya sedang berada di Provinsi Banten untuk kegiatan lain. Sementara itu, Armin, pendamping PKH di Desa Sukarame, dan Hasan, Koordinator PKH di Kecamatan Carita, belum memberikan tanggapan saat dihubungi. Media ini telah berusaha mengontak mereka beberapa kali, namun hingga berita ini disampaikan, belum ada klarifikasi dari pihak Korcam dan pendamping PKH.
Kisah Enik adalah cerminan dari ketidakadilan yang terjadi di tengah program bantuan sosial yang seharusnya menjangkau semua lapisan masyarakat. Di saat banyak yang mampu dan sehat mendapatkan bantuan, ada sosok seperti Enik yang terabaikan, menunggu dengan penuh harapan di sudut kesunyian. Semoga suara Enik dan mereka yang senasib dapat didengar, dan perhatian serta bantuan yang layak segera diberikan.
Penulis : U.suryana