Serang, Nusantara Media — Gerakan Mahasiswa Lawan Korupsi (GERMALA-K) menggelar Aksi Demonstrasi Jilid III di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten. Aksi ini menuntut transparansi dan akuntabilitas terkait dugaan penyimpangan proyek infrastruktur di Kabupaten Lebak.
Ketua GERMALA-K, Heri Tuara, menyoroti dua proyek besar yang diduga tidak memenuhi spesifikasi teknis dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Proyek tersebut meliputi:
- Rehabilitasi Ruas Jalan Cikatomas–Tegal Lumbu di Kecamatan Cilograng senilai Rp12,6 miliar oleh PT. Banten Purnama Raya.
- Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Cibinuangeun di Kecamatan Malingping senilai Rp8,4 miliar oleh PT. Putra Ciceri.
Heri menegaskan bahwa temuan lapangan mengindikasikan pekerjaan proyek dilakukan asal-asalan, berpotensi merugikan keuangan negara dan masyarakat. Ia mendesak Kepala Dinas DPUPR Banten untuk memperketat pengawasan proyek agar hasilnya bermanfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Aksi ini adalah gugatan moral. DPUPR harus memastikan proyek berjalan sesuai aturan dan berkualitas,” tegas Heri.
Demonstrasi sempat memanas saat massa mencoba memasuki kantor DPUPR. Namun, aparat kepolisian berhasil mengendalikan situasi dan mencegah kerusuhan.
GERMALA-K berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga ada tindak lanjut dari DPUPR. “Kami akan terus menggelar aksi lanjutan jika diperlukan,” tutup Heri.
Penulis : Edin