Pandeglang, Nusantara Media – Warga Kampung Lebak, RT 09/RW 03, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, terjebak dalam mimpi buruk akibat kondisi jalan rusak parah yang tak kunjung diperbaiki. Jalan utama yang menjadi akses vital menuju pusat kecamatan ini telah menjadi “jalan neraka” bagi warga, khususnya petani dan pelaku usaha kecil yang bergantung pada kelancaran transportasi. Keluhan warga yang disampaikan tokoh masyarakat, Bapak Laduni, kepada Awak media pada Selasa (30/9/2025), menggambarkan dampak serius: keterlambatan berangkat kerja, penurunan pendapatan, hingga ancaman keselamatan.
“Assalamualaikum wr wb. Setiap hari kami harus bangun lebih pagi, tapi tetap terlambat karena jalan berlubang ini seperti rintangan ekstrem,” ujar Bapak Laduni. Ia menjelaskan, jalan di Kampung Lebak Banten yang sudah rusak selama puluhan tahun dipenuhi lubang menganga, genangan air, dan longsor kecil akibat hujan. Kondisi ini menyulitkan kendaraan roda dua maupun empat untuk melintas. “Parkir di pinggir jalan pun jadi masalah besar. Motor menumpuk, sering terjadi tabrakan kecil karena jalan sempit dan licin. Ini soal keselamatan kami,” tambahnya dengan nada prihatin.
Warga menduga, birokrasi yang berbelit antara pemerintah desa, kabupaten, dan provinsi menjadi penyebab utama mandeknya renovasi jalan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi jalan yang buruk berdampak langsung pada perekonomian dan kehidupan sehari-hari warga. Ibu Siti (45), seorang petani, mengaku sering kehilangan pendapatan karena terlambat mengirim hasil panen ke pasar tradisional di Panimbang. “Anak-anak sekolah juga terdampak. Mereka harus jalan kaki lebih jauh.
Warga Kampung Lebak mendesak pemerintah kabupaten dan provinsi segera bertindak memperbaiki akses jalan yang sudah lama terabaikan.
“Kami butuh solusi nyata, bukan janji. Jalan ini adalah urat nadi kehidupan kami,” tegas Bapak Laduni.
Penulis : Redaksi