Pandeglang, Nusantara Media – Sebuah kecelakaan laut tragis terjadi di perairan Selat Sunda. Kapal tongkang menabrak perahu nelayan bertonase 4 Gross Tonnage (GT) dari Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, hingga menyebabkan perahu terbalik dan tenggelam. Insiden ini mengakibatkan satu nelayan, Anto, hilang, sementara empat nelayan lainnya—Tarim, Hamdan, Masudi, dan Sujai—berhasil selamat.
Perahu nelayan berangkat dari Desa Teluk, Kecamatan Labuan, dengan lima awak. Tabrakan langsung dengan kapal tongkang, bukan sekadar terjerat tali, menyebabkan perahu tenggelam.
Pada pukul 06:00 WIB, nelayan dari Panimbang menyelamatkan empat korban. Tim SAR gabungan, termasuk Basarnas dan komunitas nelayan Teluk Labuan, terus mencari Anto di perairan Selat Sunda. Keluarga dan nelayan setempat mengoordinasikan upaya awal melalui telepon seluler, meskipun belum jelas apakah kapal tongkang terlibat dalam proses penyelamatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kecelakaan serupa pernah terjadi, seperti di Sulawesi Tenggara pada 2021, ketika tabrakan tongkang menyebabkan nelayan hilang. Faktor seperti cuaca buruk, kepadatan jalur pelayaran, dan kurangnya penerangan malam sering memicu insiden semacam ini. KNKT kemungkinan akan menyelidiki kelaikan kapal tongkang dan kepatuhan terhadap regulasi maritim. Basarnas mengimbau nelayan untuk selalu menggunakan pelampung dan penerangan saat berlayar malam hari.
Warga Teluk Labuan dan keluarga Anto berharap tim SAR segera menemukan korban. Tragedi ini menegaskan pentingnya peningkatan keselamatan maritim di jalur sibuk seperti Selat Sunda. Pemerintah perlu mengevaluasi regulasi pelayaran dan infrastruktur keselamatan untuk mencegah kecelakaan serupa.
Penulis : Redaksi