Tumpahan Batubara di Pulau Popole Ancam Nelayan Desa Teluk

- Writer

Kamis, 4 September 2025 - 11:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandeglang, Nusantara Media

Nelayan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan ketidakadilan distribusi kompensasi akibat tumpahan batubara di perairan Pulau Popole. Insiden pada 2 Desember 2024 terjadi ketika kapal tongkang PT Trans Logistik Prakasa (PT TLP) pecah akibat cuaca ekstrem. Sebanyak 7.400 ton batubara mencemari laut Teluk dan Cigondang, merusak ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan.

JA (42), nelayan Desa Teluk, mengeluhkan penurunan hasil tangkapan ikan. “Sejak tumpahan batubara di Pulau Popole, ikan yang kami tangkap berkurang drastis,” ujarnya pada 3 September 2025. Ia biasa melaut di perairan Pulau Popole, yang kini tercemar. Nelayan Desa Teluk juga kecewa karena belum menerima kompensasi, sementara nelayan Desa Cigondang mendapat bantuan Rp255 juta pada 17 Agustus 2025.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ranting Labuan, Daryudi (40), menyatakan lebih dari 1.000 nelayan Desa Teluk belum mendapat kompensasi. “Kami punya sekitar 1.000 nelayan, termasuk nelayan kursin, obor, payang, pancing, dan jaring dasar,” katanya. Sekitar 50 dari 400 kapal di Desa Teluk beroperasi di perairan Pulau Popole. Daryudi menuntut keadilan dan mengancam menempuh jalur hukum jika PT TLP terus mengabaikan mereka.

Nelayan Desa Teluk berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pandeglang melalui lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan. “Kami ingin kompensasi yang adil untuk nelayan yang terdampak,” tegas Daryudi. Ketimpangan ini menimbulkan keresahan di kalangan nelayan.

Baca Juga :  Gempa Magnitudo 5.0 Guncang Banten: Warga Dihimbau Tetap Waspada

Pada Juni 2025, rapat koordinasi digelar bersama perwakilan PT TLP, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Penjabat Kepala Desa Cigondang, serta organisasi pariwisata. Hasilnya, kompensasi Rp 255 juta diberikan kepada nelayan dan pelaku wisata Cigondang melalui Forum Bersama (FORBES) pada 17 Agustus 2025. Namun, nelayan Desa Teluk belum mendapat kabar soal bantuan.

Tumpahan batubara merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang, dan mengganggu estetika pantai wisata. Masyarakat mendesak pembersihan menyeluruh dan kompensasi adil.

 

Penulis : Admin

Follow WhatsApp Channel nusantara.media untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Viral: Pengendara Honda Brio Kabur Usai Isi BBM Rp200.000 di SPBU Rempoa, Polisi Selidiki
Dandim 0601/Pandeglang Jenguk Serma Muhammad Silayar di ICU RSPAD Gatot Subroto
Kecelakaan Tragis di Ciseeng Bogor: Mobil Pemula Tabrak Warung dan Warga
Polsek Cikupa Tangkap Empat Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Tangerang
Mahasiswa Desak Pemindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang ke Ciruas
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko Dapat Apresiasi Warga Terdampak Radiasi Cesium-137
Pertambangan Tanpa Izin, Ahmad Rohani: Masyarakat Harus Diberi Perlindungan dan Solusi Hidup Layak
Babinsa dan Kepala Desa Surianeun Dampingi Penyaluran MBG bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 00:34 WIB

Viral: Pengendara Honda Brio Kabur Usai Isi BBM Rp200.000 di SPBU Rempoa, Polisi Selidiki

Jumat, 24 Oktober 2025 - 00:04 WIB

Dandim 0601/Pandeglang Jenguk Serma Muhammad Silayar di ICU RSPAD Gatot Subroto

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Polsek Cikupa Tangkap Empat Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Tangerang

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:47 WIB

Mahasiswa Desak Pemindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang ke Ciruas

Kamis, 23 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko Dapat Apresiasi Warga Terdampak Radiasi Cesium-137

Berita Terbaru

Jawa Barat

David Peraja Wijaya: Jurnalis Muda Berbakat dari Jawa Barat

Kamis, 23 Okt 2025 - 23:49 WIB