Pandeglang, Nusantara Media – Ribuan emak-emak dari sembilan desa di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, memadati kantor kecamatan sejak pukul 08.00 WIB untuk menukarkan barcode Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dengan kartu ATM. Proses ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempermudah distribusi bantuan sosial secara non-tunai, namun pelayanan yang lambat menjadi keluhan utama.
Sekitar 4.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) rela antre berjam-jam demi mendapatkan kartu ATM sebagai akses bantuan sosial. Namun, banyak warga mengeluhkan lambatnya pelayanan dari bank penyalur. Beberapa bahkan jatuh pingsan karena kelelahan menunggu di bawah terik matahari.
“Saya antre dari pagi, tapi pelayanannya sangat lambat. Banyak yang capek menunggu,” ujar Siti, warga Desa Labuan, penerima manfaat PKH dan BPNT.
Proses penukaran barcode menjadi kartu ATM bertujuan mempermudah penyaluran bantuan sosial secara non-tunai. Namun, tingginya jumlah KPM yang datang serentak menyebabkan antrean panjang dan waktu tunggu yang lama, bahkan hingga sore hari.
Kejadian ini mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap bantuan sosial di tengah tantangan ekonomi. Namun, lambatnya pelayanan menunjukkan perlunya peningkatan koordinasi antara pemerintah daerah dan bank penyalur agar distribusi bantuan berjalan lebih lancar.
Warga berharap pemerintah segera mengevaluasi proses penyaluran bantuan ini untuk mengurangi keluhan. “Kami ingin pelayanan ke depan lebih cepat dan tidak menyulitkan, sehingga bantuan bisa segera digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” tambah Siti.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah perlu:
- Meningkatkan Kapasitas Pelayanan: Menambah jumlah petugas atau loket pelayanan untuk mempercepat proses.
- Jadwal Penukaran yang Terorganisir: Mengatur jadwal penukaran berdasarkan desa atau kelompok untuk mengurangi kepadatan.
- Sosialisasi yang Lebih Baik: Memberikan informasi yang jelas kepada KPM tentang prosedur dan waktu pelayanan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan distribusi bantuan sosial di Pandeglang dapat berjalan lebih efisien, memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa hambatan berarti.
Penulis : Redaksi